Mohon tunggu...
Joko Susanto
Joko Susanto Mohon Tunggu... Jurnalis - Citizen Journalism
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Menulis adalah bekerja untuk keabadian" - Pram

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hikmah di Balik Pandemi Covid-19

23 Juli 2020   07:02 Diperbarui: 23 Juli 2020   09:41 1247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by : www.yatimmandiri.org

Sejak Desember 2019 Pandemi Covid-19 telah menjadi masalah di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. 

Selama pandemi dari virus corona berlangsung, perilaku manusia dan kebiasaan hidup mulai berubah.

Ada berbagai kebiasaan yang cenderung berubah dalam kesehatan mereka selama pandemi entah disadari atau tidak, beberapa kebiasaan baik di sambut positif oleh pihak medis. 

Para pakar kesehatan mengajurkan orang untuk mengkonsumsi air mineral sekitar 2 liter per hari dari jumlah ini bisa disesuaikan dari kegiatan yang mereka lakukan. 

Kebiasaan baik yang selanjutnya adalah kita rajin untuk menjaga kebersihan diri kita dengan rajin mencuci tangan, menggunakan masker saat berpergian dan menjaga jarak min 1 meter dengan orang lain. Selain itu kita jadi lebih memperhatikan pola makan kita, serta gaya hidup sehat yang mulai kita perhatikan lebih detail setiap harinya. Kita jadi mau berolahraga, berjemur walau di rumah saja. 

Banyak sekali pelajaran yang bisa kita ambil dari pandemi ini, jika kita mampu untuk bersyukur apa-apa yang sudah dikehendaki oleh Allah sang pencipta.

Di era ini bumi seakan beristirahat dari hiruk pikuk perilaku manusia yang terkadang bisa merusak alam, seperti polusi udara di sebabkan dari banyaknya kendaraan di jalan yang tidak ramah lingkungan, buang sampah sembarangan dan masih banyak lagi. 

Selain itu juga beberapa orang lebih mempunyai waktu banyak untuk bisa berkumpul dengan keluarganya, di sela pekerjaan yang dilakukan di rumah. Kita juga jadi lebih kreatif untuk melakukan wirausaha di rumah dengan memberdayakan kemampuan yang ada. 

Kepedulian dan rasa solidaritas sosial pun terus di galangkan, ini penting agar bisa membetuk diri kita menjadi lebih empati, simpati kepada orang-orang yang kesusahan, perbanyak shodaqoh bagi yang mempunyai kelebihan rezeki atau yang berniat shodaqoh walau kekurangan. Kepedulian inilah yang harus kita jaga, agar manusia bisa hidup sejahtera dengan saling tolong menolong di setiap kesulitan. 

Kemudian dalam segi teknologi, pemanfaatan teknologi dengan di anjurkannya work from home, learn from home, masyarakat yang dulunya tidak sering menggunakan aplikasi meet atau zoom sekarang bisa lebih memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada. 

Dan yang paling terpenting adalah kita bisa lebih dekat dengan Allah yang maha kuasa, ibadah menjadi lebih rajin, berdoa kita bisa lebih mensyukuri nikmatnya. Allah maha adil dan tau umatnya, mendekatlah engkau akan di mudahkan segala urusan, mintalah kepadanya apa yang engkau mau, niscaya dia akan memberikan jalan yang terbaik bagi umatnya. 

Harapan penulis, yuk mari kita kurangi mengeluh, perbanyak bersyukur atas apa yang sudah di kehendaki Allah. Setiap penyakit pastilah akan ada obatnya. Dan kita terus bantu doa, usaha, patuhi protokol kesehatan agar corona ini bisa kita lalui dan kembali hidup normal. Ayo tetap jaga kesehatan dan perbanyak alam serta ibadah dan rasa syukur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun