Transplantasi karang (coral transplantation) adalah pencangkokan atau pemotongan karang hidup untuk dicangkok di tempat lain atau di tempat yang karangnya telah mengalami kerusakan bertujuan untuk pemulihan atau pembentukan terumbu karang alami (WordPress.com).
Selain itu ekosistem terumbu karang Kabupaten Sukabumi juga dikembangkan menjadi wisata menyelam (diving). Keindahan bawah laut yang sangat mempesona banyak diminati pengunjung.
Menurut Pak Piat (6/1/2022) dari Balawista (Badan Penyelamat Wisata Tirta) Kabupaten Sukabumi, bahwa kegiatan snorkeling diminati wisatawan lokal rata-rata 500 orang per bulan. Sedangkan peminat diving 50 % lokal dan 50 % turis asing, namun peminatnya masih jarang sehingga perlu lebih dipromosikan.
Untuk kegiatan diving dilakukan bersama group Padi dan Octopus Dive Indonesia (ODI) di lima spot (titik), yaitu Karang Hantu, Batu Kueuk, Karang Naya, Batu Belah (Anjungan Cikepuh) dan Karang Hanap. Oleh karenanya para penyelam  perlu mengunjungi tempat wisata ini untuk mencoba diving dengan kondisi arus dan gelombang laut yang relatif kuat.
Berdasarkan testimoni wisatawan yang bernama Anwar Away, bahwa Pulau Kunti memiliki keunikan terumbu karang. Sebab satu hamparan dengan bentangan alam gugusan batu peninggalan jaman pra-era tersier, terumbu karang di Pulau Kunti menyajikan hal yang berbeda dari lokasi lainnya.
Adapun bagi nelayan, ekosistem terumbu karang merupakan tempat mencari ikan karena pada perairan tersebut sumber daya ikannya melimpah. Hal ini karena terumbu karang berfungsi sebagai habitat dan tempat memijah berbagai biota laut bernilai ekonomi tinggi, seperti ikan, lobster, rumput laut dan gurita.
Namun demikian kegiatan perikanan tangkap harus disesuaikan dengan batasan kawasan konservasi atau daerah perlindungan satwa agar semua pihak memperoleh manfaat secara optimal tidak saling merugikan.
Kemudian secara fisik terumbu karang juga dapat menahan abrasi pantai dari gempuran gelombang laut yang relatif besar seperti halnya di Pantai Selatan Jawa .
Kekayaan SDKP pesisir ini seyogyanya dijaga kelestariannya karena  kerusakan terumbu karang akibat aktivitas manusia lebih sulit pulihnya daripada kerusakan alamiah. Makanya pengelolaan SDKP perlu pengendalian agar pemanfaatan dan kelestariannya seimbang.