Mohon tunggu...
Ayom Budiprabowo
Ayom Budiprabowo Mohon Tunggu... Insinyur - Bersyukur dan berpikir positif

Alumni Undip, IKIP Bandung dan STIAMI. Pernah bekerja di SPP Negeri Ladong, Universitas Abulyatama Aceh dan Pemda Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kendala Pencapaian Target Produksi Perikanan Tangkap (Kabupaten Sukabumi)

4 November 2021   21:01 Diperbarui: 4 November 2021   21:03 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Kapal perikanan di dermaga PPN Palabuhanratu (4/11/2021) 2. Ikan hasil tangkapan nelayan dibawa ke tempat penimbangan dan pelelangan ikan di PPN Palabuhanratu (3/10/2021) 3. Bongkar ikan hasil tangkapan nelayan (kapal rumpon) di PPN Palabuhanratu (3/10/2021).  

Kabupaten Sukabumi sebagai kabupaten terluas kedua di Pulau Jawa (setelah Kabupaten Banyuwangi) memiliki pantai yang panjangnya 117 km dan berbatasan langsung dengan Samudra Hindia.  Dengan letak geografis yang strategis ini potensi sumber daya kelautan dan perikanan Kabupaten Sukabumi relatif besar. Sebab didukung faktor alam yang menyuburkan perairan pesisir, seperti bermuaranya sungai besar dan kecil sebagai perairan estuarin. Adanya ekosistem mangrove, terumbu  karang dan padang lamun yang berjasa dalam meningkatkan produktivitas perairan..

Selain itu di perairan selatan jawa terjadi fenomena upwelling, yaitu proses naiknya massa air laut dari lapisan dalam ke permukaan yang menjadikan perairan subur, dikutip dari Omni-Akuatika. Juga berhadapan dengan perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia yang menjadi jalur migrasi sumber daya ikan (SDI) pelagis besar, seperti tuna. 

Alhasil Kabupaten Sukabumi memiliki komoditas unggulan perikanan tangkap, seperti ikan tuna (albakor, madidihang, mata besar), tongkol, cakalang, layur dan  udang. Beberapa jenis ikan laut sudah diekspor  melalui Jakarta, seperti tuna dan layur.

Berdasarkan kajian ilmiah, potensi lestari perikanan tangkap mencapai 14.592 ton/tahun yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Adapun target produksi perikanan tangkap 2021 sebesar 10.739 Ton. Jadi masih dalam batas produksi maksimal yang lestari (Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi).

Pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan Kabupaten Sukabumi didukung Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu yang mampu menunjang aktivitas kapal perikanan hingga ukuran 50 GT. Kemudian Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) sebanyak 16 unit yang bisa menampung kapal perikanan ukuran kurang dari 10 GT.

Dengan jumlah nelayan mencapai 9.405 orang, terdiri dari nelayan penuh (6.904 orang), nelayan sambilan utama (1.827 orang), nelayan sambilan tambahan (674 orang) yang tersebar disembilan kecamatan pesisir, terutama terbanyak di Palabuhanratu berikutnya  Ciracap dan Cisolok.

Mengoperasikan armada penangkapan ikan sebanyak 2.484 unit, yaitu kapal motor  (KM) 31-50 GT (15 unit), KM 21-30 GT (26 unit), KM 11-20 GT (23 unit), KM 6-10 GT (84 unit), motor tempel <5 GT (2.329 unit), selebihnya perahu tanpa motor (7 unit).

Alat tangkapnya sebanyak 3.458 unit, yaitu payang (71 unit), jaring insang hanyut (242 unit), jaring rampus (622 unit), jaring tiga lapis (30 unit), bagan perahu rakit (331 unit), bagan tancap (387 unit), rawai dasar (47 unit), longline (46 unit), pancing cumi (20 unit), pancing tonda (30 unit), pancing ulur (1.555 unit) dan perangkap/jaring udang (72 unit).

Produksi perikanan tangkap Kabupaten Sukabumi mengalami fluktuasi, dimana dari tahun 2013 (9.814, 29 Ton) meningkat pada tahun 2014 (10.827,19 Ton), peningkatan terbesar pada tahun  2015 (13.790,42 Ton). 

Namun kemudian mengalami penurunan pada tahun 2016 (10.241,09 Ton),  tahun 2017 dan 2018 produksinya bertahan dengan jumlah 10.317,57 Ton dan 10.523,92 Ton. Selanjutnya sedikit meningkat pada tahun 2019 (11.050,04 Ton).

Tahun  2020 mengalami penurunan yang signifikan, yaitu hanya 7.688 Ton. Demikian pula tahun 2021 yang sedang berjalan, terhitung Januari--Juni produksinya baru mencapai 3.036 Ton atau 28,28 % dari target produksi. Dengan catatan Juli-September masih dalam perhitungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun