Subang, Ayo Less Waste atau yang dikenal sebagai ALW pada Ahad, (13/1) mengadakan kegiatan Upgrading Environmentalist dan Rapat Kerja tim yang berlokasi di Villa Kayu, Subang, Jawa Barat. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menguatkan visi misi dan pergerakan kedepannya untuk perbaikan lingkungan. Kegiatan ini disponsori oleh PT Banyu Biru Berkah Sejati dan Yayasan Pemuda Hijrah Indonesia dan didukung oleh Dompet Dhuafa.
Ada tiga narasumber yang hadir pada kegiatan hari ini (13/1) diantaranya Ibu Aulija Esti Widjiasih, Ibu Susiyanti, dan Bapak Sapto Nugroho.
Kegiatan pertama diisi oleh Ibu Aulija Esti Widjiasih. Dalam kegiatan tersebut para pengurus dan volunteer diberikan ragam simulasi berupa permainan yang bertujuan untuk menstimulasi kesadaran dalam menjaga keseimbangan mengelola sumber daya alam yang saling berkaitan dan memberikan edukasi mengenai jejak ekologi untuk mengukur besaran dampak yang dihasilkan dari aktivitas manusia dalam mengkonsumsi sumber daya alam yang tersedia di bumi.
Kegiatan kedua dilanjutkan oleh Ibu Susiyanti selaku kepala dari berbagai forum bank sampah di Tangerang dan PKSM DLHK Banten. Dari kegiatan ini para pengurus dan volunteer diberikan ilmu mengenai jenis-jenis sampah juga termasuk wastefood yaitu sampah sisa makanan yang memegang proporsi sekitar 60% dari sampah di masyarakat, E-waste atau yang dikenal sebagai sampah elektronik, ada pula limbah B3. Termasuk mijel (minyak jelantah) yang bisa diolah.Â
Tidak lupa pula penjelasan mengenai sampah organik yang bisa dijadikan pupuk dan sampah anorganik yang bisa dialokasikan ke bank sampah. Pada kegiatan ini para pengurus dan volunteer diajak bersama-sama praktik membuat ecoenzyme menggunakan rasio formula sampah bahan organik yang terdiri dari bahan molase 1kg gula aren, 3kg bahan baku organik yaitu sisa sayuran dan buah, dan 10 liter air tanah. Setelah semua bahan organik dipotong kecil lalu dimasukkan ke dalam wadah bekas air mineral (galon) yang sudah diisi dengan air dan ditambahkan gula aren. Setelah semua bahan tercampur lalu tutup rapat wadah, disini tutup maupun wadah kemasan yang dipakai adalah yang tidak berbahan kaca dan setelah itu difermentasi selama 3 bulan. Pengaplikasian ecoenzyme ini dapat digunakan untuk mencuci piring, membersihkan luka diabetes, menutrisi tanaman dan juga pembersih lantai.
Pada sesi malam harinya, kegiatan dilanjutkan oleh Bapak Sapto Nugroho selaku ex Pilot Merpati Air. Pada materi kali ini pengurus dan volunteer dibekali ilmu mengenai kepemimpinan dan juga managerial komunitas. Diharapkan dengan dibekali ilmu tersebut dapat memberikan pengaruh yang positif untuk komunitas  ALW kedepannya.
Indikator dari terlaksananya kegiatan ini diharapkan dapat memahami prinsip less waste dan juga menumbuhkan rasa tanggung jawab, semangat dan kerja sama yang baik antar anggota untuk terus berkontribusi menyuarakan aksi less waste.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H