Sebagian masyarakat fatmawati menolak MRT yang melintasi mereka harus dibikin layang diatas jalan. Alasan bahwa nanti dagangan/usaha mereka akan menurun omsetnya. Tapi yang jelas MRT layang, memang lebih murah ketimbang mengebor.
Jakarta sebenarnya dilalui beberapa sungai besar, yang juga banyak anakan sungai. Silahkan lihat di google. beberapa sungai terlihat melintasi membelah kota jakarta yang hiruk pikuk ini. Dahulu pernah ada rencana membuat transportasi melalui sungai, namun gagal dalam uji coba-nya.
Buat pengusul MRT layang, atau MRT sub way , mungkin bisa dipikirkan alternatif dengan melakukan studi membuat MRT layang diatas sungai.
Sungai mana yang berpotensi bisa dilalui, kalau menurut saya adalah :
1. Kali Grogol, dengan rute : Cinere - Pluit. Melalui Lebak Bulus, Pondok Indah, Gandaria, Senayan, Slipi, Taman Anggrek, Grogol, Pluit.
2. Kali Krukut, dengan rute : Pondok labu - Tanah Abang. Melalui, Cipete, Kemang Barat, Kantor Walikota Jakarta Selatan, Bangka, Tendean, Gatot Subroto (kartika Chandra) - Benhil - karet - Tanah Abang.
3. Kali Mampang, dengan rute Ragunan - Kuningan - Kota. Melalui, Ragunan, Pejaten - Â Buncit - Kemang timur - Pondok karya - Jl. Tendean (pindah menjadi MRT diatas jalan layang) - Rs. Medistra - Taman rasuna - Jembatan Kuningan - Jl. Sumenep - Jl. teluk Betung - Grand Indonesia - thamrin - Abdul Muis - Harmoni - Gajah Mada - Kota.
Hanya ide iseng saja. Selama ini sungai hanya menjadi obyek buang sampah, kambing hitam banjir. Kali saja kalau ada MRT di atas sungai nantinya, sungai jadi lebih terkontrol kebersihannnya, lebih aman dari penyerobotan lahan pinggir sungai yang berpotensi membuat sempit sungai, setelah itu berpotensi akibatkan banjir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H