Dampak yang akan muncul bagi masyarakat atas adanya clickbait ini adalah kerancuan informasi yang bisa saja menimbulkan berita hoax atau ketidakbenaran berita.Â
Masyarakat cenderung akan mempercayai berita boombastis daripada berita yang mempunyai mutu dan berbobot didalamnya apalagi jika judul-judul beritanya sudah mengandung hal yang profokatif. Masyarakat akan mudah menyerapnya tanpa berfikir dua kali terlebih dahulu. Apalagi kehadiran internet telah memberikan jangkauan pembaca yang lebih luas. Kalau dulu hanya segelintir orang yang bisa melek berita karena terbatasnya ruang informasi.Â
Tetapi sekarang, munculnya media daring membuat pembaca awam terutama generasi muda menjadi lebih tahu banyak tentang berita dari topik yang berat sampai yang ecek-ecek. Bersamaan dengan itu, berita clickbait malah menjamur dan menjadi makanan sehari-hari media untuk menggeruk jumlah pembaca yang banyak. Kita sebagai masyarakat yang sadar akan hal itu hendaknya memilah dan memilih mana yang baik untuk sumber informasi dan mana yang kurang baik untuk sumber informasi.
Penutup
Sebagai jurnalis yang baik sebaiknya mulai mengguakan judul-judul yang berbobot dan tidak merugikan orang lain. Di era sekarang ini memang sulit bersaing namun jika jurnalis hendaknya juga memperhatikan cara membuat berita yang baik. Dimulai dari jurnalis yang baik maka masyarakat yang mengonsumsi berita pun juga akan memetik manfaatnnya dan dalam mendapatkan berita kita sebagai pencari informasi tidak lagi merasakan kerugian atas berita-berita yang boombastis dan tidak berbobot.
Dengan demikian artikel ini hanya ingin memberikan sedikit informasi pada khalayak terhadap portal berita yang sering menggunakan judul clickbait.
Referensi:
Batley, Sue. 2007. Information Architecture for Information Professionals. Inggris : Chandos Publishing
Nicholas, David. 2000. Assessing Information Needs: Tools, Techniques, and Concept for the Internet Age (second ed). London : Aslib
Praktiko, Riyono. 1982. Lingkaran-lingkaran Komunikasi. Bandung : Alumi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H