titik nol ku di atas kepalamu.
meledak dan berontak,
bagai debu terbawa angin lalu.
semua jadi semu terbias abu-abu,
di pundak langit ungu.
sejenak jemu menunggu kian laju.
kemudian itu...
tapak-tapak bisu diatas batu.
ku ikuti tanpa lagi ba-bi-bu.
semoga kembali satu.
meski sempat retak di ujung kuku waktu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!