Mohon tunggu...
Ayi Sumarna
Ayi Sumarna Mohon Tunggu... wiraswasta -

Yang tertulis akan terus menetap, yang terucap akan berlalu.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pengentasan Kemiskinan Berbasis TIK

24 November 2014   19:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:59 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14168073781399496783

[caption id="attachment_377734" align="aligncenter" width="498" caption="ilustrasi: Kemiskinan dan Kesenjangan Informasi"][/caption]

Apa Itu Pengentasan Kemiskinan Berbasis TIK?

Penanggulangan kemiskinan (poverty alleviation) atau pengurangan kemiskinan (poverty reduction) merupakan program yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik ekonomi, sosial, politik, maupun lingkungan.

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) diperkenalkan kepada masyarakat untuk meningkatkan akses mereka terhadap pelayanan dasar dan kegiatan-kegiatan pengembangan ekonomi. Kebanyakan media lokal atau saluran informasi di perdesaan bersifat interpersonal (tatap muka, lisan). Dengan adanya TIK diharapkan budaya komunikasi dan informasi di perdesaan yang tradisional, bersifat top-down, hirarkis, paternalistik, searah, tersentral dan sebagainya, berubah menjadi lebih terbuka dan partisipatif.

Jadi, pengentasan kemiskinan berbasis TIK bukan hanya mencoba menekankan pada aspek pengembangan ekonomi saja, melainkan juga pada aspek sosial, politik, lingkungan, dan individu. Melalui penguatan kapasitas dan penguasaan informasi, seseorang individu diharapkan bisa menggunakan hak-haknya, lebih berdaya, percaya diri dan memiliki kemampuan untuk berpartisipasi.

Telecenter sebagai Penyedia Fasilitas TIK

Untuk mewujudkan gagasan di atas, dikembangkan sebuah fasilitas publik yang disebut telecenter. Telecenter adalah suatu lembaga pelayanan publik di perdesaan yang menggunakan TIK (internet, telepon, mesin fax, media audio dan audio visual seperti radio, VCD, CD Rom, dan televisi) agar masyarakat perdesaan dapat mengakses informasi dan pengetahuan yang mendukung program pembangunan dan akses mereka terhadap pelayanan sosial.

Telecenter bukanlah satu-satunya nama yang digunakan untuk sarana yang dikembangkan oleh berbagai program serupa. Berbagai nama lain telecenter yang dikembangkan oleh berbagai program serupa adalah: kios informasi, Balai Informasi Masyarakat (BIM), Warung Informasi Teknologi (Warintek), Computer Training and Learning Centre (CTLC), Community Multimedia Centre (CMC), dan sebagainya.

Apa perbedaan antara telecenter dengan program yang nampaknya serupa itu? Telecenter dikembangkan sebagai model program penanggulangan kemiskinan dengan infomobilisasi sebagai program utamanya. Infomobilisasi adalah kegiatan pendampingan masyarakat dengan memanfaatkan komunikasi sebagai sumber pembelajaran untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat miskin perdesaan. Jadi, pembangunan telecenter sebagai sarana fisik untuk akses informasi, tidaklah cukup apabila tidak disertai program pendampingan dan pemberdayaan masyarakat.

Infomobilisasi: Salahsatu dari Tujuh Strategi Penanggulangan Kemiskinan dengan Mendayagunakan TIK

Telecenter tidak akan berjalan dan hanya akan menjadi bangunan fisik yang tidak berfungsi apabila tidak dikelola dengan baik. Telecenter juga tidak dimaksudkan hanya untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap TIK, melainkan dimaksudkan sebagai penyelenggara program pemberdayaan melalui strategi pendekatan komunikasi. Karena itu ada 7 (tujuh) strategi penggunaan TIK –terkait dengan upaya mengurangi kemiskinan dan pembangunan- yaitu:


  1. penyadaran;
  2. infomobilisasi (kegiatan penyampaian dan penggunaan komunikasi dan informasi yang terencana dengan baik sesuai dengan kebutuhan masyarakat);
  3. akses komunikasi informasi masyarakat (melalui pelayanan telecenter);
  4. peningkatan kapasitas masyarakat dengan menggunakan TIK;
  5. membangun kepemimpinan formal dan informal dalam pemanfaatan TIK;
  6. mengembangkan jaringan kerjasama dalam pemanfaatan TIK untuk mengurangi kemiskinan; dan
  7. memperkuat pelaksanaan desentralisasi pemerintahan daerah dan desa melalui pengembangan program berbasis TIK. ***


Sumber : Buku Memberdayakan Masyarakat dengan Mendayagunakan Telecenter.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun