Mohon tunggu...
ayisatul muslimah
ayisatul muslimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Semangat untuk mendapatkan gelar sarjana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Attachment Yang Dikemukakan Oleh Mary Ainsworth dan JONH Bowlby

18 Januari 2025   19:23 Diperbarui: 18 Januari 2025   19:23 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

TEORI ATTACMENT YANG DIKEMUKAKAN OLEH MARY AINSWORTH dan JONH BOWLBY 


Teori Attachment adalah salah satu konsep utama dalam psikologi perkembangan yang mengungkapkan pentingnya hubungan emosional yang kuat antara bayi dan orang tua atau pengasuhnya. Teori ini dikembangkan oleh dua tokoh penting dalam psikologi, yaitu John Bowlby dan Mary Ainsworth. Konsep attachment merujuk pada ikatan emosional yang terbentuk antara individu dan orang lain yang signifikan, yang memengaruhi perkembangan sosial, emosional, dan kognitif individu tersebut.

John Bowlby: Dasar Teori Attachment

John Bowlby adalah seorang psikiater dan psikolog Inggris yang dianggap sebagai pencetus teori attachment. Bowlby mengemukakan bahwa attachment adalah kebutuhan biologis yang mendasar bagi kelangsungan hidup manusia, sama halnya dengan kebutuhan makan dan tidur. Bowlby berpendapat bahwa bayi dilahirkan dengan potensi untuk membentuk ikatan emosional yang kuat dengan pengasuh utama, yang biasanya adalah ibu. Ia juga menekankan bahwa ikatan ini memiliki fungsi perlindungan, yaitu menjaga bayi agar tetap dekat dengan orang dewasa yang dapat memberikan perlindungan dan perhatian.

Bowlby mengembangkan teori ini dengan menggunakan pendekatan evolusioner, yang menganggap bahwa attachment adalah perilaku adaptif yang muncul untuk memastikan kelangsungan hidup anak. Ia mengusulkan bahwa bayi memiliki serangkaian perilaku seperti menangis, tersenyum, dan mencari perhatian untuk membangun ikatan emosional dengan pengasuh. Bowlby mengidentifikasi empat tahapan perkembangan attachment: pre-attachment (0-6 minggu), attachment in the making (6 minggu-6 bulan), clear-cut attachment (6 bulan-2 tahun), dan formation of a reciprocal relationship (2 tahun ke atas).

Mary Ainsworth: Studi dan Klasifikasi Gaya Attachment

Mary Ainsworth, seorang psikolog asal Amerika, melanjutkan pengembangan teori attachment yang dimulai oleh Bowlby. Ainsworth dikenal karena penelitiannya yang sangat berpengaruh, terutama eksperimen yang disebut "The Strange Situation" (Situasi Aneh). Dalam eksperimen ini, Ainsworth mengamati bagaimana bayi dan anak kecil bereaksi terhadap perpisahan dan pertemuan dengan ibu atau pengasuhnya, serta reaksi mereka terhadap orang asing.

Berdasarkan hasil penelitiannya, Ainsworth mengidentifikasi tiga gaya attachment utama yang terbentuk pada anak-anak:

1. Attachment Aman (Secure Attachment): Anak yang memiliki gaya attachment aman menunjukkan kepercayaan terhadap pengasuhnya. Mereka merasa nyaman untuk menjelajah lingkungan baru, tetapi selalu mencari pengasuh mereka sebagai sumber kenyamanan saat merasa terancam atau cemas. Ketika pengasuh kembali setelah perpisahan, anak dengan attachment aman akan merespons dengan kebahagiaan dan merasa tenang.

2. Attachment Tidak Aman Menghindar (Avoidant Attachment): Anak-anak dengan attachment menghindar cenderung tidak menunjukkan ketergantungan yang kuat pada pengasuh. Mereka tidak terlalu terpengaruh oleh perpisahan dan lebih cenderung menghindari atau tidak mengungkapkan emosi mereka ketika pengasuh kembali. Anak-anak dengan gaya ini sering kali merasa tidak mendapatkan respons emosional yang memadai dari pengasuh mereka.

3. Attachment Tidak Aman Ambivalen (Ambivalent/Resistant Attachment): Anak dengan attachment ambivalen menunjukkan perilaku yang tidak konsisten. Mereka merasa cemas dan terikat pada pengasuhnya, namun pada saat yang sama mereka juga merasa kesulitan untuk menerima kenyamanan setelah perpisahan. Anak-anak dengan gaya attachment ini sering kali menunjukkan ketergantungan yang berlebihan dan kesulitan untuk menenangkan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun