2. Modeling (Peniruan)
Modeling adalah proses di mana individu meniru atau mengadopsi perilaku yang telah diamati. Proses modeling ini bisa melibatkan berbagai jenis model, termasuk orang tua, teman sebaya, atau figur otoritas seperti guru atau pemimpin. Tidak hanya perilaku fisik yang bisa ditiru, tetapi juga sikap, nilai, dan emosi.
Modeling juga berfungsi dalam proses sosialiasi. Misalnya, anak-anak sering kali belajar perilaku sosial, seperti cara berbicara, berinteraksi dengan orang lain, dan menyelesaikan masalah, melalui pengamatan terhadap orang dewasa atau teman sebaya mereka. Tindakan ini bisa mengarah pada pembelajaran sosial yang berkelanjutan, membentuk norma-norma sosial dan nilai-nilai dalam masyarakat.
3. Penguatan Sosial dan Pembelajaran Berbasis Konsekuensi
Bandura berpendapat bahwa penguatan atau hukuman eksternal berperan penting dalam memotivasi individu untuk meniru perilaku tertentu, namun hal ini bukanlah satu-satunya faktor yang memengaruhi pembelajaran. Penguatan sosial, seperti pujian, pengakuan, atau penghargaan yang diberikan oleh orang lain, juga dapat memperkuat perilaku yang diobservasi.
Konsep ini menggantikan pemikiran tradisional yang hanya memandang penguatan sebagai hasil dari konsekuensi langsung terhadap perilaku (seperti dalam teori operant conditioning Skinner). Bandura menyatakan bahwa penguatan sosial dan pengamatan terhadap konsekuensi perilaku orang lain (model) dapat cukup untuk memotivasi individu belajar.
4. Kognisi dalam Pembelajaran Sosial
Salah satu kontribusi besar Bandura adalah pengakuannya bahwa proses belajar tidak hanya melibatkan pengamatan dan penguatan, tetapi juga faktor kognitif. Ia mengemukakan bahwa individu tidak hanya bereaksi terhadap penguatan, tetapi juga memproses informasi yang mereka terima secara aktif. Bandura menekankan bahwa individu memiliki kemampuan untuk berpikir tentang perilaku yang mereka amati, mengevaluasi konsekuensi dari tindakan tersebut, dan mengadaptasi perilaku mereka sendiri berdasarkan evaluasi tersebut.
Proses ini dikenal sebagai proses kognitif yang melibatkan pengolahan informasi dan penilaian berdasarkan pengalaman dan pembelajaran sebelumnya. Hal ini memungkinkan individu untuk membentuk harapan dan keyakinan mengenai hasil dari perilaku tertentu, yang memengaruhi keputusan mereka dalam berperilaku.
5. Self-Efficacy (Efikasi Diri)
Konsep yang sangat penting dalam teori Bandura adalah self-efficacy, yaitu keyakinan individu terhadap kemampuannya untuk berhasil dalam situasi tertentu. Efikasi diri memengaruhi bagaimana seseorang mengatasi tantangan dan mengatur usaha mereka untuk mencapai tujuan. Individu yang memiliki tingkat self-efficacy yang tinggi cenderung lebih percaya diri dan bertahan dalam menghadapi kesulitan.