Bahan ajar yang karena dimanfaatkan, yakni bahan ajar yang tidak secara khusus didesain untuk keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan, diaplikasikan, dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran, seperti jurnal ilmiah maupun media massa.
Pada penggunaannya, bahan ajar berupa media massa lebih sering digunakan karena banyaknya variasi model yang ditawarkan. Mahasiswa lebih memilih bentuk bahan ajar seperti itu karena cukup bermodalkan kata kunci dari pelajaran yang ngin dicari, maka munculah beragam bentuk referensi mulai dari berbentuk teks hingga video maupun ilustrasi 3D.
Pengertian Jurnal Ilmiah
Jurnal ilmiah adalah majalah publikasi yang memuat KTI (Karya Tulis Ilmiah) yang secara nyata mengandung data dan informasi yang mengajukan iptek dan ditulis sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah serta diterbitkan secara berkala (Amin, 2013). Jurnal ilmiah juga dapat diartikan sebagai suatu kutipan dari laporan yang memuat poin-poin penting dari laporan tersebut. Jurnal menjadi litaratur penting untuk mendukung proses belajar mahasiswa. Karena, jurnal memuat informasi yang bersifat ilmiah hasil dari penelitian para peneliti dan terbit secara berkala. Jurnal menjadi sumber bacaan bermutu karena menyediakan informasi mutakhir yang terkadang tidak didapatkan dari sumber bacaan buku.
Secara fisik jurnal terbagi atas dua jenis yaitu, jurnal berbentuk cetak dan jurnal berbentuk non-cetak (online). Jurnal cetak adalah jurnal yang fisiknya berbentuk dokumen dan terjilid. Jurnal berbasis cetak ini informasinya bisa langsung dibaca ketika jurnal tersebut sudah diterbitkan dalam bentuk buku oleh penerbitnya dan bisa didapatkan di perpustakaan. Sedangkan jurnal berbasis non-cetak bisa didapatkan dengan mudah melalui akses internet. Biasanya ini adalah yang paling sering digunakan mahasiswa maupun dosen untuk dijadikan sumber referensi dalam penulisan.
Jurnal Ilmiah dalam Kegiatan Belajar
Kelahiran jurnal ilmiah membawa perubahan besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Perkembangan ini semakin meningkat secara kualaitas dan kuantitas dari waktu ke waktu. Kegiatan belajar dan mengajar akan lebih berhasil bila peserta belajar tidak ketergantungan dengan pada pengajar terhadap pengembangan ilmu pengetahuannya. Untuk itu, mahasiswa sebagai pelajar mandiri wajib aktif mencari sebanyak-banyaknya referensi sebagai penunjang keilmuannya. Referensi ini harus mengandung pengertian-pengertian yang informatif, sistematis, mengandung unsur pengembangan, dan dapat dipahami dengan cepat.
Melaui jurnal ilmiah yang pembaruannya sangat cepat maka sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa yang tersebut di atas. Sebagai bahan ajar sekunder, jurnal ilmiah sangat sering dijadikan bahan rujukan dalam penulisan karangan ilmiah ketimbang buku. Mahasiswa yang terbiasa membaca jurnal ilmiah pada awal perkuliahan akan sangat mudah dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dosen. Seringnya membaca jurnal ilmiah juga membuat mahasiswa selangkah lebih maju dan mengetahui hal-hal baru yang mahasiswa lain tidak tahu.
Merujuk pada surat yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada 27 Januari 2012 mengenai syarat kelulusan bagi jenjang S1, S2, dan S3 wajib memiliki karya ilmiah yang terpublikasi, maka menempatkan jurnal sebagai bahan ajar primer merupakan salah satu cara yang tepat untuk mewujudkannya. Selain dapat meningkatkan kualitas lulusan juga meningkatkan produktivitas penelitian di Indonesia. Jurnal ilmiah sebagai bahan ajar memiliki empat kelebihan, yaitu (1) informatif, (2) alat perbandingan, (3) mutakhir, dan (4) interdisipliner.
Informatif
Informasi merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh setiap orang saat ini. Di zaman sekarang, informasi di dalam dunia pendidikan merupakan kebutuhan utama. Kebutuhan informasi menjadi sumber masalah jika kebutuhan tersebut tidak bisa terpenuhi. Hal tersebut terjadi karena informasi merupakan faktor penting dalam menunjang dan meningkatkan proses kegiatan belajar di berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia pendidikan.