Mohon tunggu...
Ayik Teteki
Ayik Teteki Mohon Tunggu... Freelancer - Gubug Wening

manusia biasa yang tak sempurna

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pornografi dalam Lirik Lagu

28 September 2017   22:31 Diperbarui: 28 September 2017   23:28 1465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lagu Despacito via www.youtube.com

Sebuah lagu tersusun dari 2 (dua) elemen utama yaitu melodi dan lirik, di mana antara melodi dan lirik ini saling mendukung untuk dapat mengungkapkan pesan dari lagu tersebut. Setiap orang akan memiliki penilaian masing-masing yang menggganggap sebuah lagu itu bernilai atau tidak. Penialain terhadap lagu pun sangat tergantung dengan selera masing-masing orang.

Ada orang yang menyukai melodi lagu yang lembut, tenang, ada yang menyukai ritme lagu menghentak. Orang yang lain lagi akan terbuai oleh lirik-lirik lagunya yang memotivasi, menguatkan, menghibur. Namun disini, yang akan dibahas adalah tentang lirik lagu. Lirik lagu menjadi penting untuk dicermati karena melalui susunan baris-baris kata ini sebuah lagu secara tersirat dan tersurat menyampaikan sesuatu pesan.

Diantara begitu banyaknya paparan lagu yang memenuhi ruang pendengaran kita, ternyata tidak semua lirik lagu tersebut mengandung pesan yang baik, dalam ukuran secara moral dan etika. Salah satu contohnya adalah lagu yang belum lama ini ramai diperbincangkan di berbagai media, yaitu lagi lagu yang berjudul 'Despacito'.

Lagu berbahasa Spanyol yang dinyanyikan oleh Luis Fonsi dan Daddy Yankee, serta makin popular karena dinyanyikan oleh Justin Bieber ini bahkan, dilarang ditayangkan dan diperdengarkan di negara Malaysia. Berikut penggalan liriknya :

Quiero respirar tu cuello despacito
Aku ingin bernafas dilehermu pelan-pelan

Deja que te diga cosas al odo
Biarkan aku berbisik ditelingamu

Para que te acuerdes si no ests conmigo
Supaya kau bisa mengingat aku saat kau tak bersamaku

Despacito
Pelan-pelan

Quiero desnudarte a besos despacito
Aku ingin melepas pakaianmu secara perlahan sambil menciummu

Firmo en las paredes de tu laberinto
Memasuki "dinding labirin" mu

Y hacer de tu cuerpo todo un manuscrito
Dan membuat tanda di seluruh tubuhmu

(Sube, sube, sube Sube, sube)
(Naik, naik, naik, naik)

Musik remix dari lagu 'Despacito' ini sangat memikat kaum muda hampir di seluruh belahan dunia. Musik yang asyik untuk kaum muda bergoyang dan meliuk-liukkan badan diiringi lagu ini serta lirik yang mendukung untuk melakukan gerakan-gerakan badan yang erotis seperti halnya terlihat dalam video klipnya.

Menurut KBBI (kamus Besar Bahasa Indonesia ) online, pengertian pornografi adalah :

1 penggambaran tingkah laku secara erotis dengan lukisan atau tulisan untuk membangkitkan nafsu berahi; 2 bahan bacaan yang dengan sengaja dan semata-mata dirancang untuk membangkitkan nafsu berahi dalam seks.

Sedangkan menurut Undang-Undang Republik Indoensia No. 44 Tahun 2008 tentang pornografi, diakatakan :

Pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum, yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat.

Dengan demikian, mencermati makna dari lirik lagu 'Despacito' dengan mengacu pada pengertian pornografi di atas, tidak ragu lagi bila lirik lagu 'Despacito' mengandung pornografi yang kental, memuat pesan yang sangat sensual tentang kegiatan seksual manusia.

Selain lagu tersebut masih banyak pula lagu-lagu lain baik lagu Indonesia maupun dari luar Indonesia, bahkan lagu Jawa pop yang memuat konten pornografi. Beberapa contoh lagu lainnya adalah lirik lagu 'Touch My Body' yang dipopulerkan oleh Mariah Carey, 'Drunk in Love' oleh Beyonce; lagu-lagu dari negeri sendiri yang judulnya 'Cinta Satu Malam' yang dinyanyikan oleh Melinda, 'Cucak Rowo' dari pop Jawa campursari serta banyak lagu-lagu dangdut. Silakan mencermati sendiri.

Pornografi Mencederai Makna Luhur Martabat Manusia

Lirik dari lagu-lagu porno tersebut menggambarkan tubuh manusia dengan aktivitas seksualnya yang secara niat eksplisit juga untuk membangkitkan nafsu. Maka, tubuh manusia yang dalam ajaran Teologi Tubuh merupakan sarana mewartakan kehadiran Tuhan, menjadi begitu merosot nilainya karena tubuh manusia menjadi obyek pemuas nafsu seksual semata.

Pada titik ini, lirik lagu yang mengandung unsur pornografi menimbulkan keberatan atas cara bagaimana tubuh manusia digambarkan.

But there are also works of art, and perhaps even more often reproductions, which arouse objection in the sphere of man's personal sensitivity---not because of their object, since the human body in itself always has its inalienable dignity---but because of the quality or way of its reproduction, portrayal or artistic representation. (TOB 63: 5, 6 May 1981).

Tapi ada juga karya seni, dan mungkin bahkan lebih sering merupakan karya ulang, yang menimbulkan keberatan dalam hal kepekaan personal manusia - bukan karena obyek mereka, karena tubuh manusia sendiri selalu memiliki martabat yang tak dapat dicabut - tapi oleh karena kualitas atau cara karya tersebut dibuat, penggambaran atau representasi artistiknya. (TOB 63: 5, 6 Mei 1981)

Paus Yohanes Paulus II telah mengajak untuk merenungkan tentang tubuh manusia melalui ajaran Teologi Tubuh, bahwa tubuh manusia memiliki makna teologis. Tubuh manusia itu menampakkan Allah yang tidak kelihatan atau dengan kata lain, dalam tubuh manusia kehadiran Allah menjadi nyata. 

"The body, and it alone, is capable of making visible what is invisible: the spiritual and the divine." (TOB 19: 4, February 20, 1980)

 "Tubuh sesungguhnya dan hanya tubuh mampu membuat terlihat apa yang tidak terlihat: yang spiritual dan ilahi" (TOB 19:4, 20 Februari 1980).

Dalam terang Teologi Tubuh, tubuh manusia diciptakan dengan memiliki dimensi ilahiah karena manusia diciptakan seturut gambar dan rupa Allah.

Selain tubuh manusia memiliki makna untuk menampakan Allah yang tak terlihat, tubuh manusia memiliki makna nuptial.

That beatifying "beginning" of man's being and existing, as male and female, is connected with the revelation and discovery of the meaning of the body, which can be called "nuptial." (TOB 14: 5, 9 January 1980)

Bahwa membenarkan 'awal' keberadaan manusia dan keberadaannnya, sebagai laki-laki dan perempuan, berhubungan denganwahyu dan penemuan makna tubuh, yang dapat disebut 'perkawinan'. (TOB 14: 5, 9 Januari 1980)

Makna nupsial adalah makna tubuh manusia yang mengarah pada pemberian diri yang menyangkut pengungkapan seluruh diri manusia dalam tindakan (mendengarkan, berbicara, menyentuh, perhatian, dll), manusia yang berelasi untuk membentuk persatuan laki-laki dan perempuan dalam perkawinan (suami-isteri).

Pada hakekatnya manusia sendiri adalah ciptaaan Tuhan yang seksual dan seksualitas manusia merupakan kekuatan yang melekat dalam tubuhnya. Sesungguhnya, melalui seksualitasnya ini manusia dipanggil untuk saling memberi, berbagi serta menerima. Demikian melalui tubuhnya manusia mampu mencintai sesamanya dan melihat sesamanya sebagai kehadiran Yang Illahi. 

Prinsip ini dihayati dalam kehidupan perkawinan antar manusia laki-laki dan perempuan berlandaskan cinta yang tulus, ada dalam kegiatan seksual diantara keduanya sebagai ungkapan cinta mereka. Seksualitas dan seks manusia memiliki martabat tinggi karena seks menjadi sarana menuju kesatuan manusia yang utuh sebagai citra Allah dan saling memberi dan menerima dengan tulus. Artinya, dalam kegiatan seksnya, manusia tidak kehilangan makna atas tubuh manusia; kehadiran yang Illahi dan makna pemberian diri.

Namun, pornografi telah mencederai martabat tubuh dan makna luhur seksualitas dan seks manusia. Lirik-lirik porno dalam lagu menjatuhkan manusia sama halnya dengan tubuh binatang, tanpa makna tanpa martabat, semata obyek kesenangan dan pemuas nafsu. Bukan lagi tubuh sebagai tanda kehadiran Yang Illahi, sebagai ungkapan memberi, namun tubuh menjadi sarana mengambil keluhuran dan martabat tubuh manusia yang lain, tubuh yang dijadikan obyek.

Paparan lagu-lagu porno yang dialami terus -- menerus akan menumpulkan kepekaan terhadap penghargaan tubuh dan martabat manusia. Dengan demikian, demi menjaga keluhuran martabat tubuh manusia, sebagaimana juga menjadi pelajaran penting dalam merenungkan ajaran Teologi Tubuh, maka bijaklah dalam memilih lagu yang kita dengarkan. (ay)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun