Mohon tunggu...
Nyonya Mukidi
Nyonya Mukidi Mohon Tunggu... -

Biarlah aq menjadi misteri, toh nggak penting jg menunjukkan profil dimedia sosial.. yg jelas aq itu apa adanya... nggak peduli kata orang.. yg penting nggak bikin dosaaa... tetapi tetap menerima saran kok^_^ (apapun itu)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ada Penghianat di Pihak Ahok ataukah Salah Strategi?

6 Oktober 2016   10:49 Diperbarui: 18 Oktober 2016   18:49 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="penghianat itu adalah peng-hi-anat ^_^"][/caption]..Eng.. Ing.. Uungg...

Langsung aja bro, maaf jika judulnya agak kontroversi... Tahu knapa..? Jujur saja bahwa judulnya memang aku buat kontroversi tapi pecayalah bahwa itulah kenyataannya. Wwkwkwk..

Sebenarnya tulisan ini aku tujukan untuk Tim Pemenangan Ahok-Djarot, tapi nggak tahu harus aku sampaikan kemana.. Yaahh akhirnya hanya bisa melampiaskan di Kompasiana ini.. Hiks..~_~

Ya udah, inilah alasannya aq buat judul diatas..?

Karena ada yg JANGGAL dgn Tim Pemenangan Ahok-Djarot di PilGub DKI 2017..

Langsung aja ini dia, silahkan disimak:

Kontroversi Pertama:

Teman Ahok tidak dilibatkan dalam Tim Pemenangan

Alasannya: -1. Dana kampanye terlalu besar shg sangat disayangkan jika Teman Ahok ikut kecipratan didalamnya.. Soalnya dana kampanye Ahok-Djarot (yg fantastis) juga berfungsi mengangkat suara partai masing-masing..

2. Teman Ahok belum faham betul apa itu politik (picik). Shg ditakutkan akan berpaling dari Ahok jika mengetahui ternyata strategi semua politik itu kotor (yg diolah sok baik).

3. Memanfaatkan Sifat Fanatisme Teman Ahok, shg Teman Ahok bisa menggalang dana sekaligus kampanye walau tidak dimasukkan ke Tim Pemenangan..

@-> Dampaknya:

Dengan Tidak dimasukkan nama dari Teman Ahok memang manfaatnya sangat besar, tapi karena keegoisan partai Tim Pendukung Ahok lupa dampak psikologisnya sangat beesaaarrrr daan juga hal ini bisa menjadi senjata makan tuan.. Shg dampak Psikologis Teman Ahok ini harus dibentengi sebelum terlanjur merugikan..

Andaikan Tim pemenangan masih bisa dirubah maka jalan satu2nya memasukkan onggota Teman Ahok (walau sebagai pemanis). Hiks.. Soalnya dampak Psikologis sangat sulit dirubah..

-> kontroversi ke dua:

Kalau sudah nggak sesuai dgn Nusron Wahid seharusnya beliau Tetap dimasukkan menjadi Tim.. Walaupun Nusron Sendiri yg menolak dijadikan Tim Pemenangan.. (SeHarusnya tetap masuk tim Pemenangan)

Dampaknya: dimanfaatkan pihak lawan yg berusaha memecah belah situasi ini..

-> kontroversi ke Tiga:

Masuknya artis Sophia Latjuba

Manfaatnya:

A. -Mengajak pendukung para artis untuk menangkal istri Agus Yudhoyono (annisa).

B. -mengajak para pengusaha atau konglomerat yg pernah dikenalnya.. (^_^)

Dampak kelemahannya:

Buanyaak bangeettt...!!!

Yaitu... Tinggal disurvei apakah Shopia artis yg disukai warga DKI (secara Nasionalisme)..?

Ah, jawab aja sendiri.. Bisa jadi dgn adanya Shopia justru mengurangi suara Ahok.. (Terutama kalangan bawah) Hadeewwhhh... Paarraahhh...

Justru alangkah baiknya mengangkat Maia Estianty dgn sedikit mengangkat perseteruannya (dalam tanda kutip), walaupun perseteruan itu nggak diangkatpun akan menjadi viral antara Maia vs Ahmad Dhani (pendukung Gerinda+PKS) Shg manfaatnya jauh lebih besar ketimbang memilih Shopia Latjuba..

-> Kontroversi ke Empat:

Masih adanya yg menanggapi atau komentar tentang Agus Yudhoyono serta pendukungnya.. Yups..!! Suara Agus sangat bontot maka sy sangat setuju jika Pak Ahok tidak komentar tentang Agus.. Karena jika komentar tentang Agus itu justru menaikkan nama Agus.. Namun anehnya ada pihak-pihak Pendukung Ahok yg masih saja membicarakan Agus (padahal itu strategi Demokrat agar Agus Yudhoyono jadi bahan pembicaraan/

perdebatan). Waraskah kamu pendukung Ahok jika membicarakan nama yg sedikit suaranya..?

Seharus apapun tentang Agus harus didiamkan tapi ada solusi dibaliknya..

Dah gitu aja tulisan ini, nanti kapan-kapan dilanjut.. Capek..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun