Mohon tunggu...
Bukan Mr.Simple
Bukan Mr.Simple Mohon Tunggu... Aktor - Bukan akun anonim

Bio? Minum biolisin untuk kita

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meski Sudah Buat Program Taman Baca, KKN UPS Desa Jagalempeni Tak Lupa Ciri Khas Daerah

3 September 2019   14:20 Diperbarui: 3 September 2019   15:10 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BREBES, -- Peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Universitas Pancasakti (UPS) Tegal  di Desa Jagalempeni, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes membuat program taman baca dibuat dari bambu yang sering disebut gazebo. Taman baca adalah sebuah wadah yang bergerak dalam bidang pendidikan yang mempunyai tujuan memberikan akses layanan bahan bacaan bagi masyarakat dalam rangka mendorong dan menumbuh kembangkan masyarakat agar gemar membaca.  

Bagi masyarakat Indonesia khususnya ekonomi menengah ke bawah, membeli buku masih menjadi sesuatu hal yang mahal, sehingga membeli buku bukan menjadi kebutuhan utama. 

Salah satu solusi untuk mengatasi persoalan ini adalah dengan mendirikan sebuah taman baca berbasis masyarakat, sehingga sarana dan prasarana untuk membaca maupun belajar tanpa mengeluarkan dana pribadi. Selain itu, dengan adanya taman baca maka anak-anak berpotensi untuk dapat mengejar keterlambatannya dengan teman sebayanya. 

Kegiatan KKN di Desa Jagalempeni terdiri dari 10 mahasiswa dari berbagai fakultas yang beranggotakan 3 orang laki laki dan 7 orang perempuan. Terhitung mulai dari tanggal 22 Juli 2019 - 5 September 2019. Program taman baca KKN UPS Desa Jagalempeni  diperkenalkan kepada masyarakat desa setempat, dan masyarakat merespon program taman baca  dengan sangat baik, terbukti dengan antusias anak anak yang sangat tinggi menyaksikan peresmian program taman baca tersebut.

Pada hari Kamis, tanggal 29 Agustus 2019 program taman baca KKN UPS Desa Jagalempeni secara resmi dibuka untuk umum lebih khususnya lagi anak-anak, karena dengan adanya program taman baca KKN UPS Desa Jagalempeni membantu dalam meningkatkan minat  membaca yang biasanya susah atau enggan dilakukan oleh anak yang lebih suka bermain dan bersenang-senang. Adanya taman baca ini anak dapat diarahkan pada hal yang positif dan menambah banyak ilmu yang dapat menjadi bekal untuk anak-anak dalam kehidupannya sehari-hari.

Acara peresmian tersebut mengundang kepala Desa Jagalempeni, kadus (kepala dusun), ketua RW, ketua RT, tokoh masyarakat, tokoh agama, pengurus madrasah, pengurus masjid,karang taruna, IPNU/IPPNU, perwakilan warga setempat, hingga peserta didik madrasah. Lokasi taman baca KKN UPS Desa Jagalempeni sangat strategis yaitu terletak di Jakatamu Kidul (Jagalempeni Selatan) dihalaman depan Madrasah Hidayatul Mubtadi'in, karena tempat tersebut masih sangat luas dan menjadi lahan bermain anak anak kecil Dusun Jakatamu Kidul (Jagalempeni Selatan).

Proses penyelesaian pembuatan program taman baca dibantu kelompok pengrajin wanasejahtera | dokpri
Proses penyelesaian pembuatan program taman baca dibantu kelompok pengrajin wanasejahtera | dokpri
Program pendidikan menjadi fokus utama mahasiswa KKN UPS Desa Jagalempeni, hingga akhirnya mahasiswa bekerjasama dengan kelompok pengrajin setempat bernamakan Wanasejahtera yang dipimpin oleh Pak Sagrad sebagai bentuk nyata mahasiswa membuat program taman baca benar benar mulai dari nol dibuat dari bambu yang sering disebut gazebo.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Adapun Ayik Wildan, selaku koordinator KKN Desa Jagalempeni menceritakan "Ide membuat program unggulan taman baca ini terbesit ketika awal kami mengadakan bimbingan belajar (bimbel) bersama anak anak sekolah dasar dan beberapa anak sekolah menengah pertama di Desa Jagalempeni. Awalnya kami hanya menyediakan beberapa buku bacaan (komik,novel) yang kami bawa dari rumah untuk kami baca sendiri untuk mengusir rasa bosan selama di posko, tetapi ketika selesai bimbel banyak anak anak yang melihat lalu mengambil buku untuk dibaca sampai-sampai berebut untuk membacanya, bahkan satu buku dibaca untuk empat sampai lima orang, akan tetapi ada kejadian sedih yang membuat kami miris, ada beberapa anak yang seharusnya diusianya mereka bisa membaca seperti teman teman sebayanya yang lain akan tetapi belum bisa membaca sehingga ia hanya melihat gambar dari bukunya saja. Lalu, salah satu anggota dari kami mengajarkan membaca dengan sangat sabar hingga anak tersebut mau belajar membaca bersama kami.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Adapun titipan pesan dari kepala desa yang disampaikan oleh Bapak Akhmad Suja'i selaku Kepala Dusun Desa Jagalempeni mengatakan "Karena sejatinya pendidikan itu didasari oleh 3 aspek; keluarga, lingkungan,  dan sekolah. Faktor utama yang berada pada diri anak itu pada keluarga, apabila anak belum bisa membaca sedangkan teman teman sebayanya sudah bisa membaca, itu bukan kesalahan sekolah, karena sekolah itu mengajarkan pendidikan kepada anak hanya beberapa jam saja. Sedangkan keluarga seumur hidup. Untuk itu peran keluarga terutama orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak."

dokpri
dokpri
Secara garis besar, masyarakat Desa Jagalempeni bekerja di sektor pertanian dengan bawang merah sebagai komoditi andalan, Kecamatan Wanasari merupakan salah satu basis penghasil bawang merah dengan kualitas yang sangat baik di Kabupaten Brebes. Untuk itu selain kami membuat program taman baca, kami juga membuat program ekonomi berupa bawang goreng berbagai aneka rasa, mulai dari rasa ayam bawang, rasa sapi panggang, rasa balado, rasa pedas-manis, sampai rasa rasanya aku telah keliru memilih kamu sebagai kekasihku. Huhuu maaf, kok jadi nyanyi.

Bawang goreng itu lebih dari sekadar hiasan makanan. Bawang goreng itu menjadi pengharum, pengundang selera, penambah nafsu makan, dan pelengkap kenikmatan. Untuk beberapa menu masakan, kehadiran bawang goreng jadi sesuatu yang wajib hukumnya. Ibaratnya kalau absen, maka level nikmatnya jadi goyah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun