Mohon tunggu...
Abdiyana Ihsan
Abdiyana Ihsan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Panggung Seni Indonesia Berkabung

15 Desember 2015   02:11 Diperbarui: 15 Desember 2015   02:15 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PROYEK SENI INDONESIA BERKABUNG yang digagas oleh gabungan akademisi dari Universitas Sanata Dharma, Institut Seni Indonesia, Universitas Duta Wacana, Universitas Gadjah Mada, dan seniman Yogyakarta, adalah serangkaian kegiatan seni beragam bidang dan seminar yang diselenggarakan untuk mengkritisi situasi sosial dan politik yang terjadi di Indonesia saat ini. Salah satu bidang seni yang dilombakan adalah teater yang diselenggarakan pada tanggal 1-2 Desember 2015 bertempat di Auditorium Jurusan Teater Fakultas Pertunjukan ISI Yogyakarta.

Dalam bidang teater, ada 10 besar kelompok penampil dari berbagai daerah di Indonesia yang sebelumnya sudah lolos kurasi naskah oleh dewan juri. 10 kelompok tersebut adalah HMJ Teater ISI Padang Panjang, Teater Sendratasik Unesa, UKM Seni Unej, Rumah Generasi Berkarya Unmuh Palembang, Teater Hampa Indonesia UM, Teater Camuss Jakarta, Teater Kaki Langit Unesa, Teater Eska UIN Yogyakarta, Teater Mishbah UNY, dan Teater Padi An-Nuqayah Sumenep. 10 besar kelompok tersebut menampilkan bentuk pementasan yang beragam dengan mengusung tema Indonesia Berkabung kedalam pementasannya. Dari 10 penampil, Teater Kaki Langit Unesa yang menampilkan Indonesia berkabung dengan naskah “Republik Tukang Becak” berhasil meraih penghargaan sebagai penampil terbaik. Penghargaan lain yakni Penampil Potensial diberikan kepada Teater Hampa Indonesia UM dengan naskah “Masihkah Kita?” dan Rumah Generasi Berkarya Unmuh Palembang dengan naskah “Potret Indonesia Saat Ini”.

Ditinjau dari psikologi politik, panitia menyelenggarakan Proyek Seni Indonesia Berkabung merupakan kelompok tunggal. Menurut Hermann (2001), Kelompok Tunggal adalah sebuah unit keputusan yang mencakup sekumpulan individu yang semua anggotanya berdiri sendiri-sendiri, yang secara kolektif memilih serangkaian tindakan dengan bertukar pikiran satu sama lain.

Dikatakan kelompok tunggal karena panitia proyek tersebut terdiri dari kelompok individu yang berdiri sendiri yang kemudian merangkai acara tersebut dengan bvrtukar pikiran bahkan pekerjaan satu sama lain. Proyek Seni Indonesia Berkabung juga melawati tahap pengambilan keputuan oleh Bales dan Strodback (1951) yaitu pertama tahap orientasi dimana para angota kelompok mendefinisikan masalah. Dimana dalam kegiatan ini anggota kelompok adalah panitia penyelenggara dan peserta.

Dan mendefinisikan masalah adalah situasi sosial dan politik yang terjadi di Indonesia saat ini. Tahap kedua, tahap diskusi yaitu anggota kelompok menghabiskan waktu mengumpulkan informasi. Kelompok panitia penyelenggara menumpulkan informasi situasi sosial dan politik yang terjadi di Indonesia, dan kelompok peserta mengumpulkan informasi adanya proyek ini serta mengumpulkan ide untuk dijadikan sebuah pementasan.

Tahap ketiga, tahap pengambilan keputusan yaitu kelompok mengambil sebuah solusi. Kelompok panitia mengambil keputusan dengan mengkritik situasi sosial dan politik lewat Proyek Seni Indonesia berkabung, dan kelompok peserta mengambl keputusan bentuk mana dan siapa saja yang akan mengikuti kegiatan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun