Menurut Gustaf, setelah 28 tahun -- musim 2009/2010 -- lahirlah generasi ke-2 yang diteruskan Mourinho bersama Inter Milan. Hal yang membuat Nerazurri meraih treble. Tak hanya juara Liga Champions dengan melumat Bayern Munchen 2-0. Namun, jadi pembuktian bahwa FC Hollywood yang menguasai hampir 70 % penguasaan bola ternyata harus kalah. Dua gelar lainnya adalah Seri A dan Coppa Italia.
Taktik strategi yang mementingkan pertahanan ini tak juga reda. Dikenallah istilah Parkir Bus. Maksudnya, satu tim sengaja menumpuk pemain di area pertahanan untuk menghadang gempuran bertubi-tubi serangan tim lain. Istilah ini mengemuka di Stamford Bridge, London, Inggris, 19 April 2012 lalu. Saat itu, Chelsea yang tampil sebagai tuan rumah memakai taktik ini di leg pertama seminal Liga Champions melawan Barcelona. Hasilnya, The Blues menang 1-0 melalui gol tunggal Didier Drogba.
Istilah parkir bus ini masih terus disebut untuk tim yang bermain dengan cara mementingkan bertahan. Meski hal ini dinilai memainkan sepakbola negatif.
Namun, ada istilah lain yang kini mulai mencuat berkenaan dengan permainan bertahan dalam sepakbola tersebut. Yakni, Tutup Toko. Maksudnya, kurang lebih sama dengan Catenaccio dan Parkir Bus.
Setidaknya demikian yang dikatakan pelatih Barcelona, Luis Enrique, saat pasukannya kalah 0-1 dari Real Madrid dalam lanjutan pertandingan La Liga awal tahun 2015.
"Sulit untuk menyerang tim yang telah tutup toko (sangat bertahan) dan La Real melakukan lebih dari biasanya setelah unggul 1-0,” ungkap Enrique di Estadio Municipal de Anoeta, Senin (5/1) pagi WIB.
Entah istilah apa lagi yang akan muncul untuk permainan bertahan yang pastinya akan memiliki generasi baru lagi?