Mohon tunggu...
Arif Yupiter Gulo
Arif Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Penulis-Pendeta

Penulis-Pendeta

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tuhan Mendengar Seruan Umat-Nya (2 Samuel 22:1-7)

21 Mei 2023   06:14 Diperbarui: 21 Mei 2023   06:20 3001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesungguhnya Tuhan itu dekat bagi umatNya. Itu sebabnya ia tidak sulit untuk dicari dan ditemukan. Oleh karena itu tatkla kita berseru kepadaNya Ia pasti berkenan untuk menghampiri kita.

Siapapun kita di dalam dunia pasti memiliki pergumulan dan masalah serta beban. Bila kita uraikan maka pergumulan kita antara lain, pergumulan terhadap keluarga, anak-anak serta pekerjaan kita. Namun apa yang kita lakukan untuk memudahkan dan meringakannya?

Daud memiliki pergumulan yang berat sebab Ia dikejar-kejar oleh Saul. Saul sangat benci dan iri kepada Daud. Hal ini disebabkan atas keberhasilan dan kesuksesan yang didapatkan oleh Daud tatkala melawan orang Filistin dan menaklukan Goliat.

Daud mengalami tantangan dan pergumulan akan tetapi ia hanya berseru kepada Tuhan. Daud mengakui bahwa hanya Tuhan yang melepaskannya dari cengkeraman Musuh-musuhnya termasuk Saul. Bila bukan Tuhan yang menolong dan membimbing Daud maka semuanya sia-sia.

Kesadaran Daud terungkap dengan mengatakan bahwa Tuhan sebagai 'bukit batuku', 'pertahananku'. 'gunung batuku' Daud menyadari bahwa Tuhan membentenginya sehingga Saul tidak dapat menerobos Daud untuk ditaklukan dan dimusnahkan. Jika Tuhan yang membentengi tidak satu pun kuasa yang dapat menaklukan dan memusnahkan kita sebab kuasa Tuhan lebih dahsyat dari kuasa dunia.

Daud menyadari bahwa Tuhan sebagai perisainya. Tuhan melawan dan menghadang Saul. Tuhan mengambil tempat ke depan guna menjaga dan melindungi Daud. Itu sebabnya bila Saul dan musuhnya Daud datang untuk menaklukannya maka tidak dapat di tembus.

Tuhan tempat pelarian Daud. Ia tidak melarikan dari masalahnya namun ia mengelak dengan berlari kepada Tuhan. Ia berlari dengan menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan. Oleh karena itu maka sesungguhnya kita berlari hanya kepada Tuhan. Tuhan tempat mengadu dan bercerita atau curhat. Bila kita curhat dan bercerita kepada orang lain tidak menjamin ia menjaga rahasia kita justru hal itu menjadi bahan cemoohan dan bahan cerita bagi orang lain.

Namun demikian Daud berseru kepada Tuhan. Oleh karena itu, Jika kita bergantung kepada Kristus dalam segala hal kita akan mampu menanggung segala perkara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun