wajah cantikmu...
bukanlah yang selalu membuatku teringat akan dirimu
bukan pula karena sang waktu, atau
kebersamaan yang lama pernah mengikat,
atau dalam kebaikan yang melekat,
melainkan pesan dari jiwa saat aku harus menatap mimpi yang jauh lebih sempurna:
akhir(at) yang baik.
yang harus kau tahu...
aku tak pernah menganggapmu sempurna
tak pula aku mendambakanmu untuk menjadi kekasih yang setia, meski memang itu pernah terjadi
(aku tak bisa menamakan ini kesedihan atau bahkan kesenangan!)
karena engkau memang tak sempurna!
karena engkau memang tak memiliki cinta
untukku!
Kan kubiarkan kau pergi
meski harus dengan akhir yang pedih,
meski harus dengan akhir yang letih,
meski harus dengan akhir yang menyudutkanku,
sebagaimana kau limpahkan semua ambisimu:
"Ini semua salahmu!" katamu,
saat semua terjadi, kupikir, ternyata semua hanya untukmu,
yang telah kuperbuat itu.
Dan aku menyadarinya bahwa apa yang telah kuperbuat membuatku harus bersalah.
Tapi kau harus tahu bahwa
sang mawar yang telah kupetik di atas sana,
yang pernah kau tawarkan dulu,
aku telah memetiknya...
Kau harus tahu bahwa semua pintamu selalu membawaku untuk pergi ke mana segala keinginan dan ambisimu itu berada!
Dan kau harus tahu, kau harus sadar, sayang..!!!
Aku mencintaimu karena kutahu kau bukanlah wanita sempurna,
dan aku berharap, dan aku selalu berharap agar bisa membawamu ke arah yang menjelmai sempurna,
dengan nyata,
seperti kupu-kupu syurga itu.
"ayFa_selalu"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H