Mohon tunggu...
sayyed BikailaRobbi
sayyed BikailaRobbi Mohon Tunggu... Dosen -

- the Good die young\r\n\r\n\r\n La Haula Wala Quwwata illa Billah\r\n

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Ujian dan Siksaan-Nya!

20 Agustus 2012   21:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:30 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sayyed EP bikailaRobbi.wordpress.com

Jangan pernah ragu dengan ucapan ٍSayyidina Muhammad Saw  : Bantulah dirimu sendiri untuk merahasiakan anugrah  (nikmatmu), karena setiap manusia yang diberi anugrah berupa nikmat basath (dilapangkan rizqi dunia maupun akherat) pasti akan dikelilingi dengan orang-orang yang iri atau hasud – Alhadis.

Nikmat dan hasud adalah jodoh seumur hidup, karenanya sangat dianjurkan bagi peraih anugrah nikmat untuk sesegera mungkin kembali kepadaNya dengan bersyukur dan meningkatkan taqorrub –pendekatan- agar semua nikmat itu menjadi langgeng, disamping  belajar meminimalisir beratnya ujian hasud dari para pembenci. Hingga semua akan menjadi aman terkandali  dari wujud  adanya penyakit ain yang memang nyata dan membahayakan harta dan jiwa kita.

Masalah  yang kerap menggoda manusia mulia adalah diciptakannya musuh bersama untuk menghancurkan niat baik yang kadang dianggap politis ada mau. Tak ayal mayoritas manusia gagal menghadapi aral yang sebenarnya adalah anak tangga menuju  level   berikutnya untuk menjadi manusia-manusia sepesial dimata Tuhannya.

Pandangan Awam Tentang Adzab dan Bala

Manusia awam kerap menyamakan arti adzab dan bala. Keduanya secara lahir bisa diartikan dengan siksaan maupun cobaan  yang pedih?  Walaupun kenyataannya sama-sama mengkhawatirkan, adzab dibuat hanya untuk mereka yang mengkafiri Nimat-Nya atau bahkan Kafir aqidah. Ayat Alquran tentang  anjuran bersyukur  yang kurang lebih memiliki arti demikian : Jika kalian bersyukur maka akan Aku pasti akan menambah (nikmat-nikmat itu) dan jika  kalian meng kufuri nikmatku maka adzabKu sangat pedih. – adalah nyata tentang adzab kepada mereka yang mengkufuri segala nikmatnya, entah itu jasmani, rohani, atau nikmat titipan harta dan anak.  Sedangkan bala adalah cobaan yang dikhususkan Tuhan kepada hamba-hambanya yang taat. Jangan pernah   mencampuradukkan istilah adzab dengan bala sehingga menjadikan anda  pede menilainya hanya dari satu sisi adzab saja dan tidak mengaggapnya sebagai bala. Seperti yang banyak ditanyakan teman penulis saat mengomentari tentang Tsunami Aceh: “mengapa daerah Islam kok di beri adzab yang sangan memedihkan???”.

Jelas sudah bahwa gempa bumi, banjir, kebakaran dan lain sebagainya yang diberikan Tuhan kepada mahkluknya mencakup adzab dan bala, jika yang diberi adalah manusia yang kufur nikmat maka itu adalah adzab yang diberikan secara cash di dunia ini seblum adzab yang lebih pedih di akherat kelak. Sebaliknya jika ujian itu diberikan kepada manusia-manusia yang taat maka itu adalah bala yang akan meninggikan derajat mereka, tergantung sampai mana kesabaran orang yang diuji bisa bertahan dengan ketaatannya.

Seandainya saja kita dapat mengambil ibroh (pelajaran=red) dari sejarah yang mendominasi pembahasan dalam alquran, pastinya manusia akan sadar bahwa   kesabaran para nabi dan kekasihnya memang tidak memiliki batas. Dan Tuhan pun memberikan mereka balasan yang setimpal dengan apa yang mereka dapatkan dari ujian-ujian yang terus menghujani mereka. : Berilah kabar gembira kepada mereka yang bersabar – yaitu orang-orang yang ketika tertimpa musibah mereka menjawab Inna Lillahi Waiinna ilaihi Roojiuun. –al ayat.

The end

Related : alasan Mengapa Sabar tidak ada batasnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun