Mohon tunggu...
sayyed BikailaRobbi
sayyed BikailaRobbi Mohon Tunggu... Dosen -

- the Good die young\r\n\r\n\r\n La Haula Wala Quwwata illa Billah\r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Yang Hilang dalam Diri Seorang Muslim Wahabi ( 1)

21 Agustus 2012   17:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:28 1456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_1012" align="aligncenter" width="535" caption="warna warni mozaik"] [/caption] Yang Hilang dalam Diri Seorang Muslim Wahabi ( 1) Sayyed ep BikailaRobbi.Wordpress.com Dunia seperitual  memiliki peran sangat penting dalam kesuksean ekspansi dakwah Islam diseluruh penjuru negri tidak terkecuali Indonesia.  Pembahasan tentang  hal-hal yang bersifat mistis, trnasendental atau ghaib sebenarnya ada semenjak Rasulullah belum diangkat menjadi Nabi , bahkan ketika beliau baru lahir dari rahim ibu mulia Aminah. Irhas yang kerap  muncul dari diri Muhammad kerap ditemukan oleh orang awam sampai para ahli dari pendeta Nasroni seperti  kisah pendeta Bukhairo. Banyak cacatan-catatan sejarah mutawatir menjelaskan tentang hal-hal nyleneh diluar akal manusia normal. Hanya saja ilmu semacam mukjizat dan karomah ini tidak akan bisa diyakini 100% kecuali oleh mereka yang merasakannya melalui tahapan-tahapan riyadloh panjang. Karena itu jangan heran Jika WAHABI kerap menafikan karomah yang dimiliki para wali dan mengaggapnya sebagai ILMU SETAN! Alasan Wahabi Menafikan Karomah Wali Menjadi seorang fanatik adalah keniscayaan  jika memang kebenaran yang diyakininya adalah hal-hal yang bersifat  qot’ie, pasti (ma’lumun minaddini biddorurot).  Sebaliknya jika fanatisme dipraktekkan dalam masalah furuiyyah maka tidak selayaknya perbedaan tersebut menjadi legitimasi untuk mengklaim sesat, setan, kafir, khurofat dan segala bentuk klaim keji lainnya. Alasan utama wahabi menolak adanya karomah dari para WALI ALLAH adalah karena hal-hal yang bersifat mistis seperti karomah para wali itu tidak ada dizaman Nabi dan sahabat, seandainya ada  maka pasti Nabi dan sahabat-sahabatnya akan menyuruh umatnya melakukan hal yang sama. Dengan demikian apa yang  ditampakkan oleh para wali berupa keistimewaaan karomah pasca Nabi dan sahabatnya adalah sebuah kesesatan yang tidak pernah diajarkan dalam Syareat  Islam. Sengaja atau tidak, klaim sesat dan istilah karomah setan dari kubu wahabi adalah penghakiman sepihak dari mereka yang melihat islam hanya dari kulit luar saja, layaknya buah kelapa yang memiliki  empat tahapan agar dapat melihat dan merasakan intisari dari air kelapa.  Wahabi hanya sampai pada tingkatan mengupas kulit kelapa bagian paling luar saja dan tidak membuka tabir-tabir kulit berikutnya. Perlu adanya kajian khusus  bagi mereka terkait pendalaman   Islam, Iman  dan Ihsan.  Syareat, thoriqot dan Hakikat yang diajarkan Rasulullah kepada para sahabatnya. Walaupun kenyataannya mayoritas muslim dunia hanya mengenal Islam sebatas pada sisi syariat saja karena ulama yang membimbing kepada thoriqot dan hakikat sangat langka apalagi di era sekarang. Dunia seperitual adalah dunia ‘rasa’. Setiap orang  tidak akan mengimani itu kecuali merasakan dan melihatnya langsung  dengan mata lahir, mata batin,  jiwa, akal dan fikirannya sendiri. Dan ini sering dikait-kaitkan Wahabi dengan istilah bid’ahnya  Tauhid Rububiyyah!  Manusia Tidak  akan bisa mencapai penglihatan ghaib dengan bacaan dzikir  apapun walaupun dari seorang  muslim yang soleh dan istiqomah! Karenanya Karomah wali adalah Sesat dan khurofat. mereka mengaggapnya sebagai talbisul iblis, sementara para praktisi dunia Sufi  Imam Junaid melihat masalah ini dengan bijak dan netral berkata: "Apabila kalian melihat seseorang berjalan di atas air atau terbang di udara maka janganlah mempercayainya dan tertipu dengannya sampai kalian mengetahui bagaimana dia dalam mengikuti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam". - intinya Sunnah sebagai timbangan dari karomah-karomah wali tersebut, apakah tergolong wali Allah atau setan? Bagaimana mungkin orang yang mencapai derajat istiqomah tertinggi  dan merasakan kelezatan ibadah secara utuh hanya karena Ridlho-NYa disamakan dengan orang yang ibadahnya hanya takut kepada neraka dan menginginkan surga saja. Mengapa sahabat Nabi Tidak Memiliki Karomah? Salah, ya klaim itu salah! Karomah tentang mengetahui hal-hal ghaib bagi para sahabt  adalah hal yang sangat lumrah. Bahkan nabi memiliki sahabat khusus yang bisa membedakan mana orang munafik dan tidak,  adalah Hudzaifah bin Yaman –sohibussirri Rasulillah.  Bagaimana dengan sahabat-sahabat pilihan lainnya terutama Khulafaurrasyidin dan pemilik gelar siddiqiyyah Kubro (gelar derajat paling mulia setelah nabi) Abu Bakkar Assiddiq. Beliau memiliki segudang karomah yang tidak dimiliki oleh sahabat-sahabat lainnya. Bacalah  sejarah mereka dalam kitab-kitab siroh dan hadis-hadis tentang kemuliaan para sahabat, karomah mereka sangat nyata dan itu muncul karena keistiqomahan yang secara ketat mengikuti alur hidup Rasulullah Saw. Mukjizat, karomah, maunah, irhas adalah sebuah anugrah Allah dan keniscayaan yang senantiasa hadir dari jiwa-jiwa  seorang muslim yang taat. Barang siapa mengingkari semua keitimewaan tersebut maka sebenarnya ia mengkafiri Keistimewaan anugrah Allah swt pada hambanya! Salam Sayyed EP .. Related tulisan sayyed : Catatan Hitam Mengenangmu Sisi Negatif Adat Jawa, Miris!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun