Mohon tunggu...
sayyed BikailaRobbi
sayyed BikailaRobbi Mohon Tunggu... Dosen -

- the Good die young\r\n\r\n\r\n La Haula Wala Quwwata illa Billah\r\n

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Belenggu Jurnalis Gosip

18 Juni 2012   12:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:49 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1340021205961935765

kompas.com no mercy Belenggu Jurnalisme Gosip Mustahil rasanya jika kita hidup bermasyarakat tidak menggunjing orang yang kita benci atau sukai. Siapapun dia, pasti akan terjerumus dalam lembah ini. terlepas objektif maupun subjektif segala sisi kehidupan manusia pasti akan berujung pada penilaian orang lain,entah positif atau negatif hal ini akan terus menjadi aral bagi misteri kehidupan kita sampai kelak penilaian terakhir di yaumil hisab nanti. Gosip kerap menjadi sebuah trend pembicaran ngawur, debat kusir sampe pada penyerangan pada pribadi seseorang. Gosip kini telah menjadi lahan basah baru yang menjadi info wajib  tabloid koran dan elektronik demi meraih nikmatnya 'berkah  rating'. Karenanya tidak usah heran dengan orang yang sengaja menjadikan gossip sebagai sebuah keharusan agar masyarakat terus dihantui rasa penasaran atas fakta-fakta yang terjadi. Dan pada akhirnya mereka lupa bahwa kemunafikan hidup adalah hal yang wajar dan pasti terjadi. Bahkan bolak-baliknya iman,  jiwa, raga dan penampilan akan terus berputar silih berganti menjadikannya sebuah ujian nyata bagi kaum awam sampai orang-orang khusus yang terlihat suci secara lahir (mungkin batinnya) yaitu para kekasih Allah. Bukan Penawar Gosip Kesalahan manusia awam umumnya adalah mereka terlampau sensitif dalam memahami drama kehidupan. Cepat merasa bangga, heran dan sangat terkejut dengan fakta yang kadang tidak wajar. Mengaggap sakral seorang panutan, jauh dari iri dengki hasud riya dan segala penyakit hati. padahal semua muhlikaat ( hal-hal yang merusak hati) tidak akan bisa tercerminkan dalam jati diri manusia secara maksimal siapapun dia. Ucapan, pakaian, gaya hidup dan segala atribut manusia sangat mudah kita nilai dengan pendengaran dan pandangan sekejap saja. Tapi inti dari daging tulang dan segala isinya yang tertanam dalam jiwa berupa Basyiroh adalah rahasia sang pencipta. Siapa yang berani menilai adanaya. Penulis sempat terdiam dengan ucapan seorang Muadzin (tukang adzan) di daerah Hadramaut Yaman. Suatu hari saya iseng nongkrong di pasar tepatnya di sebuah wartel . tiba-tiba ada seorang sopir taksi datang sambil curhat lepas dan dengan lantangnya melaknat persiden Amerika, Bush. Sang Muadzin santai menjawab omongan sopir taksi :” ada apa anda, kenapa melaknat orang seenaknya? Hati-hati berbicara nanti bisa jadi bumerang. Rahmat Allah sangat luas”. Saya terenyuh dengan jawaban Muadzin yang kalem itu. Hmm benar juga, awalnya saya sangat setuju dengan caci maki sopir mengingat waktu itu Perang Irak vs USA sedang berkecamuk. Tapi kita manusia biasa yang tak tahu entah orang yang kita laknati akan berubah dan lebih baik dari kita, walaupun kekejian itu datang dari seorang yang jelas-jelas kafir. Saya jadi agak setuju dengan mereka yang mengatakan bahwa, dibolehkannya laknat-melaknat hanya untuk para Nabi, karena Nabi bisa saja telah diberi bocoran dari Tuhan terkait nasib akhir manusia, apakah happy ending atau bad ending seperti kisah Khidir yang membunuh anak kecil pada Surat Alkahfi. Sebaliknya kita yang sok suci apakah bisa menjamin bahwa kita akan mati dalam keadaan khusnul khatimah dan orang yang kita laknat pasti Su’ul khotimah. Nyatanya banyak kisah-kisah yang mencengangkan terkait misteri ini. Belenggu Jurnalisme Gossip Masalah jurnalisme gossip sebenarnya kembali kepada pribadi kita masing-masing. Rizki manusia menurut para ahli terbagi menjadi dua, haram dan halal. Sudah sangat gamblang bagaimana hukum dan imbas dari menggunjing orang lain. Bumi Allah sangat luas dan Allah swt tidak akan menyia-nyiakan mereka yang terus berusaha mencari rizki halal dengan memberikan berbagai bonus yang langsung atau tidak langsung, sebuah ketenangan yang berujung kepada rahmat dan Ridlhonya. Apa yang sebenarnya kita cari dalam drama ini ? *laknat : adalah sebuah doa atau harapan agar orang yang kita laknat jauh dari Rahmat Allah Swt. (intinya :mendoakan kejelekan terhadap orang lain) * Kecuali Para Nabi – dan dirimu Muhammadku

-- Macam Gosip sangat banyak, adapun Gosip yang Paling Keji adalah ketika seseorang Menggunjing orang  lain sembari mulutnya mengucapkan kata-kata dzikir, seakan dzikir tersebut menjadi tameng dihalalkannya Gosip dengan mengobral nama Tuhan --

Ghazali Rulez - Rub'ul Muhlikaat etc

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun