Mohon tunggu...
sayyed BikailaRobbi
sayyed BikailaRobbi Mohon Tunggu... Dosen -

- the Good die young\r\n\r\n\r\n La Haula Wala Quwwata illa Billah\r\n

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bahasa Manusia dan TUHAN

7 Agustus 2011   17:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:00 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_123434" align="alignnone" width="168" caption="ayep2pac"][/caption]

Bahasa, sebuah kata yang memiliki makna sangat luas lebih dari sekedar alat komunikasi yang mampu memberikan pemahaman antara satu mahluk dengan mahluk lainnya. Isarat dan Kata-kata yang dikeluarkan dari raga maupunlisan manusia adalah bukti terjemahan dari ungkapan perasaan yang terkubur dalam hati setiap mahlukNya?

Jika memang setiap kata adalah ungkapan hati yang diwakilkan oleh lisan, maka jelas sudah bahwa setiap perkataan harus difahami dengan menyelami perasaan dan hati manusia yang kita ajak bicara? Jika teori diatas benar adanya, maka hampir mustahil bagi setiap orang untuk dapat benar-benar mampu menerjemahkan sebuahkata atau kalimat.

Memahami Psycho linguistik orang yang berbicara merupakan salah satu kunci utama dalam memahami bahsa orang lain dengan baik dan benar. Dalam artian, setiap kata-kata yang keluar harus dilihat dari keadaan jiwa sang pembicara. Semakin dalam seseorang memahami keadaan jiwa orang lain makasemakin mudah baginya untuk memahami “makna sebenarnya’’ dari kata-kata yang dimaksud.

Munculnya salah persepsi dari pendengar dan pembaca sering dikarenakan terlalu buru-burunya manusia memberikan poin final terhadap ucapan atau argumen tanpa menelisiklatar belakang timbulnya ungkapan tersebut, baik dengan menyelami keadaan jiwa sang pembicara maupun masalah yang sedang dihadapinya.

Banyaknya ayat jihad yang dimaknai secara literal menjadikan pembaca meyakini dibolehkannya melakukan kebrutalan yang sebenarnya sangat dilarang oleh agama. Ayat yang turun dalam keadaan ‘dharurat’ peperangan dipraktekkan apa adanya dalam keadaan damai? Hadis yang ditunjukkan kepada orang-orang khusus digunakan untuk kalngan umum? Ungkapan ketua DPR yang masih berbau puzle diterjemahkan apa adanyadengan sinis?

Sebenarnya bagaimana cara benar memahami bahsa manusia dan TUHAN?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun