Mohon tunggu...
sayyed BikailaRobbi
sayyed BikailaRobbi Mohon Tunggu... Dosen -

- the Good die young\r\n\r\n\r\n La Haula Wala Quwwata illa Billah\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Males Mikir ‘Penasaran’ dan Capek!

25 April 2011   08:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:25 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_104010" align="alignnone" width="360" caption="ayep2pac"][/caption]

Bolehkah jika penulis mengklaim bahwasebenarnya tidak ada hal yang baru di dunia ini. segala sesuatu baik berupa kejadian, penemuan, revolusi dan segala perubahan yang terus berkembang pesat hanyalah cerita lama yang kadang sengaja dilupakan oleh mayoritas manusia sehingga tampak seperti baru. Dalam bahasa lain sebuah penemuan lama yang dipoles dengan asesoris baru maka jadilah barang-barang refurbish yang sekilas nampak baru.

Mungkin kita sering merasa takjub hanya dengan temuan-temuan ajaib yang kadangsulit di cerna akalnya. Tapi hal itu bukanlah sebuah kesulitan bagi mereka yang mau berfikir dan fokus menjalani dunia scientic nya. Maka dari itu perbedaan perspektif kita dan mereka (orang yang sungguh-sungguh dalam menjalani sesuatu) sangatlah jauh. Karena sebenarnya segala sesuatu yang baru muncul dari rasa penasaran seseorang yang belum pernah mengalami hal yang tidak biasa. Kesadaran yang lambat dan tidak pernah tergugah membuat kita menjadi konsumer sejati. Semakin banyak konsumer yang mengapresiasi penemuan dari setiap hal yang katanya baru itu maka semakin giat pula para pemikir itu mendemokan kreativitas mereka, polesan-polesan label update memberikan daya tarik tersendiri.

Maraknya ensklopedia dari berbagai disiplin ilmu yang mulai dilirik ilmuan abad 21 sebenarnya sudah banyak dibukukan para pendahulu kita. Walaupun sangat baik bagi generasi sekarang, ensklopedia hanyalah kumpulan buku yang sebenarnya membuat orang malas menjadi semakin malas. Karena semua yang mereka cari dan inginkan menjadi sangat mudah sekali didapatkannya. Tak heran jika gelar Doktor dan Profesor instant sekarang bukan lagi dianggap sebagai predikat yang ‘membanggakan’ bagi sebagian orang yang sadar akan arti jeri payah yang sesungguhnya.

Two hands working can do more than a thousand clasped in prayer.

Apakah ungkapan komunis ini kita anggap sepele dan dicampakkan begitu saja, atau sebaliknya kesungguhan ikhtiar dan doa akan terus berjalan seiring keterbatasan yang kita miliki. Membangun rumah gubug di alam nyata ternyata lebih baik daripada membangun istana mewah di alam mimpi??

Sampai kapan mimpi-mimpi itu kita beli?

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun