Mohon tunggu...
Ayep Zaki
Ayep Zaki Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kedaulatan Pangan Pasti Terbukti
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi sosok pribadi yang bermanfaat bagi nusa, bangsa, dan agama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Wirabangsa dan Mereka yang Menenun Kesadaran

6 September 2020   09:54 Diperbarui: 6 September 2020   10:01 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anugrah Budaya 2020Kalyanamitra Wirabangsa

Umurnya diwakafkan sebagai penyedia bahan dasar bagi pengetahuan tentang keindonesiaan. Budiman adalah pemasok individu terbesar pada lembaga penelitian dan perpustakaan dunia. Library of Congres America, House of Japan, KITLV Belanda, British Council, Australian Embassy dan tak terhitung perpustakaan universitas dan lembaga riset dunia lainnya.

Ia yang memilah dan memilih buku buku yang tepat, untuk siapa dengan tema apa buku itu pantas berlabuh. Ribuan akademisi dan pembaca yang melakukan studi tentang Indonesia, berhutang budi pada jasanya yang senyap menjaga ingatan.

"Saya hanya bermaksud untuk melawan lupa, setidaknya untuk diri sendiri. Saya hanya mengingatkan siapa tahu masih ada yang tercecer. Memang satu saat, saya akan tersingkir dan tak berfungsi. Orang sudah mudah mendapatkan informasi melalui tuan Google." ucapnya sambil menerawang.

Kegelisahannya untuk memilah dan memilih buku, berjalan merayapi seluruh sudut ibukota, mengingatkan para Sufi ahlulkitab abad pertengahan yang rindu akan kebenaran. Karenanya, kami sering menjulukinya Kitabudiman.

Wirabangsa yang menenun kesadaran
Tiga sosok inilah, yang malam itu kita sempat berbagai rasa dan pengalaman. Mereka mewakili ribuan orang yang bekerja dalam senyap, dan menjalani hidupnya dengan bersahaja. Mereka bukan selebritas dan bukan pula orang bergaji. Mereka hidup dari keringatnya sendiri, dan dengan keras kepala menikmati keindahan berbagi. 

Yang membuat mereka mirip, adalah matanya yang selalu menyala dan kegembiraan melihat orang lain bahagia. Mereka menenun pikiran pikiran individu menjadi kesadaran bersama. Kita menyebutnya sebagai WIRABANGSA, pahlawan rakyat yang tak terlihat.

Taufik Rahzen,
Majelis Hikmah KITA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun