Membangun Optimisme Kemakmuran
Oleh H Ayep zaki
BAGIAN KE-5
"Tulisan ini, kembali saya rangkai menurut data di lapangan. Semoga menjadi salah satu bagian assessment bagi pemerintah khususnya dalam upaya pembangunan kemakmuran yang tiada henti diharapkan oleh masyarakat Indonesia hampir satu abad ini seiring dengan cita-cita nasional; keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kiranya Bpk. Jokowi berikut jajaran terkaitnya bisa membaca dan mengakomodir informasi yang inspiratif ini"
Di bagian ke lima ini, saya akan kembali memaparkan program kedaulatan pangan ini yang berorientasi pada peningkatan produktivitas hasil pertanian dengan penerapan teknologi nutrisi esensial.
Meningkatnya hasil produksi pertanian akan memberikan konsekuensi meningkatnya perekonomian di kalangan petani yang secara otomatis akan meningkatkan tingkat perkeonomian di daerah tersbut, dan itulah tujuan yang akan saya capai. Aktivitas porgam ini dikerjakan melalui 2 metode, yaitu:
 1. Mandiri, langsung berhubungan dengan petani; danÂ
2. Bersama pemerintah daerah (dinas terkait)
SKEMA AKTIVITAS PENERAPAN TEKNOLOGI NUTRISI ESENSIAL
I. MANDIRI, LANGSUNG KEPADA PETANI
Program penyuluhan dan pembinaan secara langsung kepada petani telah saya lakukan bersama tim selama 1 tahun terakhir, telah dilakukan di 15 Provinsi dan 51 Kota/ Kabupaten dan aktivitas inipun telah menghasilkan berbagai kesepakatan dengan petani untuk dilakukannya demplot (demonstation plot) di lahan milik petani. Sampai pertengahan bulan Oktober 2018, kami telah melakukan penerapan teknologi nutrisi esensial pada 42 komoditas pertanian yang secara umum menghasilkan peningkatan produktivitas hasil pertanian yang sangat positif.
Selain penyuluhan dan pembinaan secara langsung kepada petani, saya juga melakukan audiensi kepada instansi-intstansi pemerintah di berbagai wilayah, diantaranya di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, dan di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Melalui forum audiensi ini, saya beserta FKDB - Bursatani yang selama ini melaksanakan program demplot secara mandiri, mempunyai satu keinginan agar keberhasilan ini bersinergi dan menjadi bagian dari program dinas selaku pelaksana dari kebijakan pemerintah, sehingga dapat mempercepat pencapaian kedaulatan pangan secara nasional.
Atas nama pribadi, saya mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada Bpk. Dody A. Somantri selaku ASDA II Kabupaten Sukabumi mewakili Bupati Sukabumi yang telah meluangkan waktu dan menyambut kami ketika audiensi di Kabupaten Sukabumi pada hari Rabu, 19 September 2018 lalu di Kantor Dinas Koperasi & UKM Kabupaten Sukabumi.
Pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi khususnya Bappeda dan Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi meminta secara langsung kepada FDKB - Bursatani untuk melakukan pertemuan lanjutan untuk mensosialisasikan pemaparan teknis mengenai penggunaan teknologi nutrisi esensial ini serta pemaparan rencana program kerja FKDB - Bursatani ke depan.
Arahan dari Bpk. Dody A. Somantri, Bappeda, dan Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi langsung kami tindak lanjuti melalui koordinasi dengan UPTD Pertanian Kecamatan Ciemas pada hari Selasa, 02 Oktober 2018 di Cimarinjung, Kecamatan Ciemas yang diwakili oleh Bpk. Yaya Kuswaya selaku perwakilan dari UPTD Pertanian Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. Pertemuan tersebut membuahkan hasil perencanaan program tanam padi organik bersama-sama antara UPTD Pertanian Kecamatan Ciemas dengan tim FKDB - Bursatani.
1. Full penanganan sesuai dengan SOP dinasÂ
2. Kombinasi penanganan sesuai dengan SOP dinas dan FKDB - BursataniÂ
3. Full penanganan sesuai SOP FKDB - Bursatani
Di Kabupaten Solok, audiensi yang dilakukan langsung di Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Solok pada hari Kamis, 20 September 2018 lalu saya diminta oleh Bpk. Admaizon selaku Kepala Dinas Petanian Kabupaten Solok untuk melakukan pembinaan dan pendampingan secara langsung kepada seluruh petani di 14 Kecamatan di Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Pada hari yang sama, kami langsung melakukan koordinasi dengan perwakilan PPL yang hadir.
Audiensi ini sangat di apresiasi oleh oleh pemerintah setempat. Setelah menerima paparan mengenai program yang diusung oleh FKDB - Bursatani melalui peningkatan produktivitas hasil pertanian ini, Bpk. Paulus Usrin selaku Camat memberikan arahan bahwa teknologi nutrisi esensial ini sangat menarik dan jika sesuai dengan yang dipaparkan akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan produktivitas hasil pertanian serta hal ini akan berdampak meningkatnya perkenomian di Kecamatan Parindu.
Sungguh merupakan satu keniscayaan bahwa kedaulatan pangan haruslah berwujud di negeri ini. Namun dalam mewujudkan kedaulatan pangan ini tidak bisa secara parsial hanya dilakukan oleh beberapa pihak, tapi dukungan dari pemerintah pusat dan berbagai instansi kepemerintahan di daerah sangat diperlukan.
Saya berserta FKDB - Bursatani sangat yakin, bahwa kesejahteraan dan kemakmuran bisa terwujud di Bumi Pancasila melalui program kedaulatan pangan ini, namun jika hal ini hanya dilakukan oleh FKDB - Bursatani saja, ini akan memerlukan waktu yang sangat panjang, mungkin 20 sampai 30 tahun kedepan. Tapi sebaliknya, jika program kedaulatan pangan ini bersinergi dengan seluruh program pemerintah yang ada, baik dari pusat maupun daerah, beserta regulasinya, maka saya beserta FKDB - Bursatani sangat meyakini, kedaulatan pangan akan tercapai selama 5 tahun ke depan. FKDB - Bursatani, tidak akan meminta apapun kepada negara, tetapi kami akan memberikan sesuatu kepada negara.
Potensi Sumber Daya Alam Indonesia sebagai faktor utama yang diberikan Tuhan untuk bangsa Indonesia menjadi landasan optimisme yang harus berubah menjadi sumber kemakmuran bagi masyarakat dunia umumnya. Semoga Bpk. Jokowi berkenan dengan karya anak bangsa ini. Tidak ada kepentingan lain bagi saya dengan karya nyata ini kecuali perwujudan Pancasila semata.
H. Ayep Zaki
Pemberdaya UMKM, bidang Pertanian, dan bidang Peternakan
Artikel Sebelumnya (Bagian Ke-4)Â
Artikel Sebelumnya (Bagian Ke-3)Â
Artikel Sebelumnya (Bagian Ke-2)Â
Artikel Sebelumnya (Bagian Ke-1)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H