Mohon tunggu...
Ayep Zaki
Ayep Zaki Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kedaulatan Pangan Pasti Terbukti
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi sosok pribadi yang bermanfaat bagi nusa, bangsa, dan agama

Selanjutnya

Tutup

Money

Menyongsong Era Ekonomi yang Berkeadilan di Bumi Pancasila

4 Oktober 2018   20:17 Diperbarui: 4 Oktober 2018   20:44 1580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Menuju Indonesia Sejahtera, Adil dan Makmur merupakan wacana yang tiada pernah bosan untuk terus dibicarakan, ibarat sebuah kalimat yang tiada pernah bertitik. Bahkan, topik ini kerap memunculkan tanda tanya dan retorika pun termasuk di dalamnya. 

Betapa tidak? Kesejahteraan, Keadilan, dan Kemakmuran merupakan muara dari seluruh disiplin ilmu yang dipelajari oleh umat manusia. Ilmu yang bermanfaat adalah Ilmu yang mampu membuat umat manusia yang ada di dunia ini menjadi sejahtera, adil, dan makmur. 

Eksistensi kesenjangan ekonomi dan sosial dalam sebuah negara menjadi sebuah fakta bahwa pemahaman umat manusia terhadap Ilmu ini masih terus berkembang alias belum final. Mengapa demikian? Karena pada hakikatnya Ilmu itu adalah suatu rangkaian keterangan yang didukung oleh faktanya. Dengan Ilmu ini, manusia mengejar hakikat kebenaran, sedangkan kebenaran hakiki adalah milik Sang Pencipta.

Berbicara mengenai bangsa Indonesia, adalah berbicara tentang sekelompok manusia yang berjuang untuk mencapai kesejahteraan, keadilan, dan kemakmuran di wilayah Indonesia. Tentunya, Bangsa Indonesia ini hanya akan bisa bertahan hidup dan bisa mencapai cita-citanya bila bangsa ini mampu mengolah kekayaan alam yang ada di wilayahnya. 

Indonesia adalah negara yang kaya akan Sumber Daya Alamnya dan fakta bahwa negara ini merupakan negara agraris adalah sesuatu yang tidak bisa dibantah. Untuk itu maka optimalisasi pengolahan sumber daya alam di bidang pertanian, peternakan dan perikanan merupakan suatu hal yang bersifat krusial dan inilah sesungguhnya yang menjadi "akar" dari pohon kemakmuran.

Bila kita mau bermetafora untuk mengilustrasikan kemakmuran Indonesia, maka dapatlah kita katakan bahwa yang demikian itu ibarat sebuah pohon yang sangat tergantung kepada pertumbuhan akarnya di media tanam yang kaya akan unsur hara. Hidup matinya pohon tersebut sangat tergantung kepada fungsional akar. 

Begitulah, pertumbuhan sektor Pertanian, perikanan, dan peternakan sangat berpengaruh kepada pertumbuhan pohon kemakmuran itu sendiri karena mereka adalah AKAR dari POHON kemakmuran Indonesia. Secara sederhana bisa kita simpulkan bahwa KEMAKMURAN DI INDONESIA hanyalah bisa tumbuh subur bila sektor pertanian, perikanan, dan peternakan di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sehat dengan salah satu indikatornya ialah meningkatnya pendapatan para petani Indonesia. 

Sejahteranya para petani Indonesia akan berdampak sistemik kepada tumbuhnya kemakmuran Bangsa Indonesia secara masif dan hal ini merupakan suatu keniscayaan. Ke-optimis-an saya akan hal ini bukanlah imaginatif, saya bertutur karena fakta yang sudah berbicara. 

Optimisme ini terbentuk karena syarat pertumbuhan pohon kemakmuran Indonesia sudah benar-benar tersedia. Pertanian, Perikanan, dan Peternakan merupakan "akar" dari Pohon Kemakmuran Indonesia yang pasti tumbuh karena "media tanam" nya yang hebat yaitu Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, sedangkan regulasi pemerintah untuk mengeksekusi sektor pertanian perikanan dan peternakan ini menjadi bagaikan "pupuk dan nutrisi" yang memberi stimulan pertumbuhan. 

Jadi slogan MENUJU INDONESIA SEJAHTERA, ADIL, DAN MAKMUR atau dengan bahasa lain; MENYONGSONG ERA EKONOMI BERKEADILAN, bukanlah sebuah dongeng pengantar tidur, namun slogan itu adalah sesuatu yang pasti ada dan tumbuh bila memenuhi syarat tumbuh dan termasuk di dalamnya adalah syarat kewaktuan; Kapan harus menanam dan Kapan harus memupuk dan merawat? Benar-benar yang demikian memerlukan suatu tata kelola yang mumpuni. Di sini dapat disampaikan bahwa Negara butuh orang yang tepat untuk melaksanakan hal itu.

Dalam Pidato Nota Keuangan Presiden, tanggal 16 Agustus 2017, Bpk. Joko Widodo, mengisyaratkan: ..."Pada tahun ketiga, Pemerintah bergerak lebih maju lagi, fokus pada kebijakan pemerataan ekonomi yang berkeadilan. Tahun 2017 ini adalah tahun kerja bersama untuk pemerataan ekonomi yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Kita ingin seluruh rakyat Indonesia, di seluruh pelosok tanah air bisa merasakan manfaat dari pembangunan. Rakyat di Aceh, di Papua, Pulau Miangas dan Pulau Rote bisa menikmati hasil-hasil pembangunan secara merata. Kita ingin para petani, nelayan, buruh, ulama, pedagang pasar, tokoh agama, guru, aparatur sipil negara, TNI, POLRI, pers, budayawan, mahasiswa, dan lainnya bisa bergerak bersama, maju bersama, sejahtera bersama"...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun