Mohon tunggu...
Ayda Idaa
Ayda Idaa Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pembelajar yang tidak ada hentinya. Singkatnya, I am absolutely just a lady. Salam rahayu. www.aydaidaa.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ritual 50Sen

14 Maret 2014   05:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:57 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13947226921943818283

Entah,



Sudah sampai batas kemelaratan yang mana?

Bukan harta,

Sebab depositnya melimpah,

Bukan pula kebodohan,

Sebab Perguruan Tinggi dijalani,

Tapi ini soal kemelaratan yang lain.

Tentang ritual-ritual suap yang dibuat redam,

Tentang sederatan serangan fajar lima puluh ribuan,

Ini tentang kemelaratan pikiran,

Kemelaratan moral,

Yang sudah lama tergadaikan,

Yang selalu terulang dalam siklus lima tahunan.

Apakah sangkut paut air sungai dan kursi DPR?

Berendam dialiran yang dikeramatkan,

Mendatangi para pemilik pusaka yang dituahkan,

Inilah kemelaratan yang lainnya,

Ketika kekuasaan telah di-Tuhan-kan,

Segala cara ditempuh diterjang biar menang.

Masih tentang kemelaratan calon pemimpin negeri,

Haruskah kita tertipu lagi?

Tertipu dengan rayuan bodong berakhir kosong?

Mendatangi 'kawula alit' diimingi duit.

Bagaimana negeri tidak semakin sakit?

Jika rakyatnya sendiri berpikirnya sempit?

Ada uang pilihan jatuh melayang,

Tak ada uang hak suara dihilangkan.

Jika lima menit adalah nasib hingga lima tahun lagi,

Masihkah akan diam?

Masihkah akan gampangan?

Masihkan ikut caleg pepohonan?

Yang gambarnya sering ditempel ditiang jalanan?

Yang menjadi benalu di masa depan.

Masihkah?

Masihkah,

Ada keajaiban?

Jawabnya ada di kertas suara.

Ritual 50sen

BraemarHill, 13 March 2014 22:35

*Ay

foto: fsqfeunlam12.blogspot

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun