Mohon tunggu...
Ayda Farichatul Laila
Ayda Farichatul Laila Mohon Tunggu... -

Hidup dan nasib, bisa kelihatan misterius,fantastis,berantakan,sparadis. setiap elemennya adalah subsistem keteraturan dari sebuah desain holistik yang sempurna. menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal sekecil apapun terjadi karena kebetulan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Buku Baru: Gus Dur Manusia Multidimensional

31 Juli 2015   07:59 Diperbarui: 12 Agustus 2015   04:26 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Ada landasan filosofi bahwa informasi, berita dan tulisan tentang Gus Dur yang pernah dimuat diberbagai media cetak, elektronik dan media sosial internet adalah sebuah pembelajaran. Agar ada dokumen yang permanen dan dapat dibaca oleh khalayak umum, maka dirasa perlu dihimpun dan ditulis dalam bentuk buku.

Selain itu, mengapa ini sangat perlu? Karena ada pertimbangan bahwa, membaca dan berbicara tentang Gus Dur, sangat menarik dan tidak pernah habis untuk dikupas.Potret seorang Gus Dur waktu hidupnya mempunyai nilai pembelajaran, ada daya tarik dan daya pikat untuk dibahas, apa itu tentang uniknya, nylenehnya, kontroversinya dan cerdasnya serta keberaniannya untuk berbuat, dan ini sangat perlu bagi generasi yang akan datang untuk dapat mengetahui dan belajar dari beliau.

Tidak hanya waktu hidup, berita wafatnya Gus Dur (Rabu 30/12/2009) pukul 18.45 pun menjadi daya tarik luar biasa. Pendapat yang pro dan kontra tentang sosok Gus Dur menjadi bahan pembahasan yang tak pernah henti. Bagi sebagian besar kita yang mencintai dan mengagumi Gus Dur, terasa berbunga-bunga hatinya setelah membaca berita atau tulisan yang mengupas dan menyanjung Gus Dur.

Begitu juga sebaliknya mereka yang anti pati terhadap sikap dan prilaku Gus Dur, merasa tidak rela kalau Gus Dur disanjung dan dihormati, apalagi sampai dijuluki sebagai pahlawan bahkan dianggap sebagai wali Allah.

Buku yang tersusun dalam bentuk bunga rampai, bentuk kompilasi ini, penyusun berupaya untuk mengumpulkan berbagai sumber tulisan tentang pendapat mengenai Gus Dur setelah wafatnya.Buku ini memuat tulisan-tulisan yang memberi penilaian dalam bentuk pendapat, opini, berita yang bernuasa positif yang dimuat dari berbagai media massa yang ditulis oleh teman-teman wartawan, kolumnis, tokoh dan para ilmuwan (baik dari surat kabar, majalah, vebsite/blog dari media sosial internet dan sebagainya).

Tulisan ini adalah sebuah ikhtiar dan upaya untuk menyuarakan kembali apa yang pernah dipublikasikan oleh media cetak. Dalam arti berbagai tulisan dari awak media,pendapat tokoh orang-perorang, masyarakat Indonesia secara umum dan bangsa-bangsa di dunia yang merasa mengenal Gus Dur, menilai beliau orang yang baik.Gus Dur dinilai kebanyakan orang, sosok manusia yang mampu memberi manfaat kepada orang lain, sekalipun kepada orang yang tidak sepaham dengan pemikiran beliau.

Penyusunan buku ini penulis lakukan mempunyai harapan; paling tidak untuk sebuah dokumen penting bagi generasi yang hidup dikemuadian hari untuk dijadikan bahan bacaan dan bahan kajian, bahwa di Indonesia ada sosok manusia yang patut untuk dijadikan rujukan dalam hal pemikiran-pemikirannya, gagasan-gagasannya, ide-idenyadan keberaniannya untuk menentang setiap hal yang merugikan manusia lain.Tokoh nasional sebagai guru bangsa, ulama moderat dan toleran yang mau secara tulus membantu orang-orang yang lemah dan teraniaya.

Penyusun, dalam mewujudkan bendel tulisan dalam bentuk bunga rampai dan kompilasi, yang akhirnya di sebut buku ini, sebenarnya tidak banyak memerlukan energi pemikiran. Sifat dari penyusunan buku ini, hanyalah merangkaikan tulisan-tulisan yang tersebar dari berbagai sumber, lewat media massa surat kabar, majalah, media sosial internet yang ditulis oleh teman-teman wartawan, reporter dan para penulis artikel yang sudah dipublikasikan.

Semoga buku ini tetap memberikan inspirasi bagi para pembaca setia, untuk melanjutkan perjuanganmu. Aamin...

 

Penyusun

Jepara, Aydandelion

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun