Depok
Terus terang ayah mertua yang mengurus akte lahir anak pertama saya di Depok. Dan menurut beliau, ada jasa pungli yang harus dilalui termasuk dari ketua RT-nya sendiri. Tapi itu tahun 2013, mungkin sekarang berbeda walaupun saya ragu.
Sedangkan untuk lengkapnya silakan baca testimoni warga Depok sendiri bernama Pak Agung yang menulis pengalaman beliau mengurus akta kelahiran anaknya di situs ini. Saya baca kisah beliau miris juga sih. Ngurus akta kelahiran yang sangat ribet sekali dan harus bolak-balik beberapa kali dan jadinya akta pun 3 hari.
Portal resmi Kota Depok mengklaim bahwa mengurus akte kelahiran sangat mudah. Tapi dari persyaratan yang harus dipenuhi saja, saya sudah melihat bahwa ini pasti super duper ribet untuk bisa memenuhi persyaratan tersebut. Dimulai dari harus membuat surat keterangan lahir dari kelurahan yang bikinnya sendiri sudah membawa berbagai jenis dokumen baik asli maupun fotokopinya yang harus kita sediakan sendiri, seperti KK, surat lahir, KTP, surat pengantar RT/RW.
Belum lagi persyaratan pembuatan akta kelahirannya seperti mengisi formulir dengan lengkap, surat keterangan lahir dari faskes, foto copy KTP 2 saksi, fotokopi KK yang bayinya sudah tercantum, fotokopi KTP kedua orang tua bayi serta buku nikah. Super duper ribet. Bagi sebagian orang hal ini mungkin lumrah apalagi gratis, tapi OK mari kita bandingkan dengan UK terutama di Devon tempat saya tinggal saat ini.
Devon
Bagi yang gak tahu, Devon adalah sebuah county di UK kira-kira selevel dengan kabupaten lah. Sedangkan Depok, sebuah kota satelit Jakarta yang mengklaim smart city dengan one day service-nya.
Saya mengurus akta kelahiran anak kedua yang lahir di Devon, UK cukup 20 menit. Dokumen yang saya bawa hanya 1 yaitu paspor saya, sedangkan yang mengisi formulir adalah petugas.
Sekilas Anda yang membaca pasti ada yang mengeryitkan dahi, tapi asal tahu saja, di UK untuk bisa punya anak, Anda tidak harus menikah bahkan ente hombreng pun monggo wae kalau pengen punya anak. Lha wong temen sekolah anak saya saja 3 bersaudara tapi orang tuanya tidak menikah koq.
Tapi bukan itu intinya. Dalam proses registrasi online saya hanya menulis nama saya, istri dan bayi serta tentukan mau di mana registrasinya karena kantor registrasinya pun kita bisa pilih dan sudah pasti saya pilih jenis registrasi yang pertama, karena yang kedua dan ketiga prosesnya sedikit beda tapi yang jelas gak apple to apple dengan kondisi di Depok lah.
Jika saya harus mengomentari, maka syarat pembuatan akta kelahiran di Depok jauh lebih ribet, bahkan beberapa persyaratan sama sekali gak masuk akal. Contohnya fotokopi dokumen yang harus dibawa pemohon, sebuah pelayan prima tidak akan meminta pemohon untuk membuat fotokopi dokumen, si pemberi layananlah yang seharusnya melakukannya, kan aslinya dibawa.Â
Kalau argumennya untuk memudahkan petugas, plis deh zaman sekarang fotokopi dari printer di meja petugas juga bisa. Atau mau lebih cangihan sedikit ya foto aja pakai smartphone dokumennya toh hasilnya sama sajakan. Masa iya smartphone cuma dipake buat main medsos aja.