Mohon tunggu...
Ayatullah Nurjati
Ayatullah Nurjati Mohon Tunggu... Guru - penikmat seni, pencinta Aquscape, Penggiat Teater, Penikmat musik Dangdut, Pemancing Amatir

Pernah ngeleseh selama 3 tahun di Jogja, penikmat dan pengamat seni. Pernah Bergiat di teater Plonk STIBA Jakarta Internasional, dan tutor sastra pada Forum Lingkar Filsafat dan Sastra KOPLIK Ciputat, Pernah bergiat di berbagai LSM. Pernah menjabat menjadi Ketua Senat ABA YPKK-STBA Technocrat 2001-02 dan pernah pula menjabat sebagai pimpred Communicado Press (sebuah wadah penulis muda). Aktif menulis di berbagai surat kabar terkemuka di Jakarta dan daerah. Pernah menjadi Ketua wadah Musyawarah Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMK Jakarta Barat 2. Pernah mengajar terbang di Beberapa Kampus Terkemuka di Jakarta. Saat ini menjadi tenaga pengajar di SMK Negeri di Bilangan Jakarta Barat. Sedang menulis sebuah kumpulan cerpen (berujung besi) dan menyelesaikan Novelnya yang berjudul Cinta Cyber--Sastra

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

EUNOIA

9 Desember 2022   00:09 Diperbarui: 9 Desember 2022   21:11 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

                Jangan pernah berkata jangan, jangan lakukan

                Jangan pula mengatakan tidak, tidak juga

                Jangan juga menyangkal dengan perkataan bukan, bukan itu

                Dan jangan pula berasumsi yang buruk tentang suatu hal yang belum tentu keabsahannya, ternyata juga tidak demikian

                Memang listrik lahir karena ada unsur negatif, tanpa ada katub negatif tidak akan ada arus bilamana hanya ada katub positif saja. Jelas memang alam ini sinergis dengan adanya unsure negative dan positif mirip dengan simbol "Yin dan Yang" dimana ada kebaikan dan ada kemungkaran, ada kebaikan juga ada pula kejahatan. Kalau Semuanya Baik-baik saja atau semua orang kaya raya tiada hal buruk atau yang miskin maka Semua itu akan membuat alam ini tidak sinkron dan berjalan dengan maksimal. Kalau semua jadi polisi tiada bandit atau maling maka  Polisi akan nganggur dong. Dengan kata lain mirip sekali 2 mata uang yang selalutidak sinkron satu sama lain meskipun terkadang kalau 1 keping mata uang koin atau kertas tak akan pernah bertemu satu sama lain.

                Memang hal itu acapkali dilanggar, malah hukum pun terkadang dilanggar demi melanggengkan suatu hal yakni atas nama keinginan sesaat baik pribadi atau golongan, bilamna ditilik justru malah yang melanggarpun jelas ahli hukum dan aparatur negara yang justru pakar hukum atau perumus hukum malah melanggar hukum itu sendiri. Tidak atau bukan juga.  

                Bukan hal-hal itu yang ada di benak Warjo, sang musisi amatir, dia adalah pianis yang tak pernah makan bangku kursus atau kuliah di bidang musik akan tetapi mengenai soal partitur dan not-not balok di dunia musik khususnya perpianoan jelas tak usah diragukan lagi kemampuannya, meskipun ia kuasai lewat otodidak baik lewat buku 14 tahun  lalu hingga kini bahkan sampai lihat di youtube segala, kuliah hukumnya pun tidak diselesaikan olehnya mengingat ada hal penting yang mesti ia korbankan demi keluarganya yakni adiknya semata wayang Yakni Ayunda yang saat ini sedang kuliah keperawatan, kalau saja ia egois sudah pasti ia kuliah berbekal uang penghasilannya sendiri, akan tetapi ia tidak lakukan.

.               Dia sedih karena baru saja ditinggalkan sang kekasih untuk mudik ke daerah Labanan, Berau, Kalimantan Timur yakni irine sang pemain biola sekaligus guru les biola yang sudah malang melintang di dunia music ibukota dan nasional meskipun tidak terlalu terkenal seperti artis dadakan yang sering kerjar tayang sinetron. Terpaksa Irine pulang ke kampung halamannya karena ada telpon dari orangtuanya.

                Pertemuan yang tak disengaja ketika mereka kolaborasi di sebuah pertunjukkan di salah satu hall dimana mereka sebagai musisi bergabung untuk acara amal. Ketika ditempat sanggar mereka mengaktualisasikan diri  mengundang mereka secara personal untuk melakukan sesi latihan sebelum gelaran acara tersebut.

                Dia sedih teramat sangat dengan kepergian sang pujaan hati, dan dia ingin berkata kepada kekasihnya untuk berkata tidak atau jangan untuk pulang kampung. Kini kenangan hanyalah tinggal kenangan, sebab Irine pulang ke kampong halaman karena perintah kedua orangtuanya. Jelas ini yang menjadi Tanya besar bagi Warjo, fikirannya menembus cakrawala. Yang hadir hanya ada fikiran negative. Jelas Irine pulang karena pasti dijodohkan oleh orangtuanya. Kalau ini diejawantahkan menjadi fakta maka yang ada Warjo bakalan bunuh diri dengan minum racun serangga atau gantung diri

                Fikirannya melayang menembus cakrawala dan bentang semesta akan tetapi terhalang oleh suatu yang terselimuti oleh ketidakpastian. Dengan kopi yang masih mengebul seolah sinkron dengan lamunannya, memang suasana pula  yang mendukung fikirannya nan melambung tinggi antar galaxy yang Jelas ngawur kalau berfikir semacam itu, Warjo bergumam lirih dalam hati.

                Saat ini memang Ia hanya bekerja paruh waktu, pekerjaannya pun tidak memakan tenaga atau fikiran hanya mengandalkan intuisi ataupun fisik nan mumpuni, pekerjaan yang sudah dikhatamkan olehnya 2 tahun lalu. Kerjanya menyetting sound system untuk acara-acara besar pernikahan ataupun konser yang diadakan oleh Event Organizer tempat ia bekerja, akan tetapi mengenai fee yang didapat bisa untuk menghidupi kehidupan sehari-hari baik untuk membayar kost ataupun makan 3 hari sehari.

                Lamunannya buyar seketika ketika irine menelponnya lewat whatsapp messenger dari sang pujaan hati bahwa ia harus segera menyusul ke kampong halaman seraya memberikan alamat via google maps. Tapi naas memang karena hanya 2 lembar uang kertas berwarna merah yang terselip di dompet pemberian Irine. Rekeningnya pun habis terkuras karena orang tuanya satu minggu lalu menelponnya untuk mengirimkan uang dikarenakan Siska si adik bungsu belum bayar kuliah. Maklumlah ayahnya hanyalah pedangan ketupat keliling di kampong halamannya dan budanya adalah pedagang jamu keliling di daerah Tuban, Jawa Timur. Agak malu untuk mengungkapkan itu, akan tetapi atas nama cinta dan kejujuran ia akan mengungkapkan hal itu. Belum sempat berbincang-bincang dengan Irine, tiba-tiba Bagas datang memotong perbincangan mereka berdua.

                "Jo, ada event besok, lo setting ya, sound di GOR Mampang, besok ada acara musik Rock and Roll anak-anak SMK se Jakarta Selatan" Bagas berkata.

                "Gas, Ntar dulu ya, sorry gue lagi telponan sama bebeb gue, ganggu aja lo, pake ngegas segala omonganlo" kata Warjo seolah menegaskan betapa pentingnya pembicaraannya dengan kekasih pujaan hatinya.

                "Pasti berita buruk ya? Atau dia disuruh kawin sama bonyoknya" Bagas berceloteh seraya tertawa terbahak-bahak.

                "Hus, Ngawur lo, bentar ya" seolah Ia berkata sebagai penagasan

                Ternyata suara itu terdengar oleh Irine sambil tertawa cekikan. Jika ditilik Irine adalah gadis dengan kepribadian nan dewasa juga pembawaan yang selalu riang juga tak pernah melihat suatu dari materi. Hubungan mereka cukup lama terjalin lebih dari setengah dasawarsa mereka telah lalui dan tak pernah neko-neko ataupun terjadi perselisihan yang berarti diantara mereka berdua. Kemudian Irine dengan nada sedikit manja berkata kepada Warjo agar suaranya di loud speaker, agar perbincangan ketiganya bisa berlangsung.

                "Emang gue mau dijodihin Gas" kata Irine sambil tertawa cekikan melalui sambungan loud speaker whatsapp di ponsel milik Warjo

                "Ah sumpeh lo Rin? Kasianan dong si Warjo, entar dia bisa mati garing kalo sampe lo tinggal kawin, hahahahaha" Bagas berkata       

                "Lo mau tau apa mau tahu banget nih Gas?" Irine Menjawab dan balik bertanya kepada Bagas.

                Memang mereka bertiga sudah lama kenal, pertama kali Warjo janjian dengan Irine seolah Bagas mau saja menjadi "Nyamuk" kalau anak-anak ABG sekarang mencap Bagas. Akan tetapi Bagas pun tak pernah ambil pusing karena memang Bagas juga telah memiliki kekasih, salah seorang mahasiswi Public Relation di kampus terkemuka di bilangan Jakarta Selatan. Bagas pula yang mengenalkan tentang sound system yang dikenal olehnya meskipun demikian jika dirunut tentang teori dan praktek mengenai hal itu cukup dikuasai oleh Bagas yang memang notabenenya adalah seorang sarjana Elektro di kampus terkemuka di daerah Bandung. Posisi yang penting yang dipegang oleh Bagas di Event organizer itu adalah manager. Dia lah yang menjadi motor penggerak eksistensi EO tersebut meskipun tidak hanya ia seorang sebagai Sound engineer masih ada 2 orang seperti Warjo yang berkerja di bidang yang sama seperti Alex dan Didi. Bosnya salah seorang pemilik group music dangdut kenamaan di Jakarta yang seolah percaya betul mengenai manajemen, PR dan marketing di EOnya kepada mereka berdua meskipun kondisi pekerjaan Warjo yang part time, akan tetapi bilamana ada Event besar jelas kerja Warjo lebih apik dan tak pernah ada cacat sana-sini, bisa dibilang muluslah pekerjaan Warjo jika ia ditugaskan dalam setiap gelaran kegiatan mirip jalan yang membentang antara Tiakur dan Weet di Pulau Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya di Wilayah Timur Indonesia.

                "Pasti saudagar minyak kaya raya ya? gue tahu" seolah Bagas menegaskan dan meneruskan pembicaraan mereka.

                "Stop, Stop ..., please Bagas, lo jangan ngarang ya" Seolah Irine menegaskan kembali pembicaraan mereka bertiga.

                "Lho sama siapa toh? Kok gue jadi penasaran" kata Bagas dengan logat jawa tulennya seolah hendak menilisik lebih jauh tentang fakta mengapa alasan Irine pulang ke kampong halamannya karena perjodohan orangtuanya.

                "Sama Warjolah" Irine menjawab dengan lantang dan lagi-lagi dengan logat Kalimantannya seolah menafikan statement Bagas dan fikiran yang berkecamuk dalam hatinya.

                Seperti disambar geledek di siang bolong apa yang dinyatakan oleh Irine. Mereka berdua terhenyak

                "Ah Serius lo Rin?" Bagas Kembali bertanya seolah menegaskan apa yang baru ia dengar.

                "Serius gue Gas, Lagian lo main teriak-teriak aja, orang udah tau gue lagi kangen dan pengen buru-buru Warjo nyamperin gue di Labanan. Job Warjo besok khan? Sekarang baru hari Senin Bro. Gue udah pesenin buat Kamis ini tiket PP Jakarta---Berau via Citilink, baru gue mau Screenshot tiketnya lo terus nyerocos aja. Hihihi"  

                Lewat pembicaraan whatsapp dapat disimpulkan bahwa orang tua Irine telah tahu hubungan mereka berdua lewat facebook dan instagram milik Irine. Telisik didapatkan karena orang tuanya tidak gagap teknologi, orangtuanya adalah orang tua yang  betul-betul mengerti betul apa yang diinginkan anak dengan benar-benar menjaga marwah keluarga dengan mengedepankan kepercayaan penuh kepada anak perempuan semata wayang mereka. Orang tua Irine telah melihat konser amal yang memang kebetulan wartawan menjepret keduanya ketika acara amal yang telah lama digelar. Dan orang tua irine telah menginterogasinya dan memberikan kepercayaan penuh kepadanya.

                Sambil cengegesan ia pun diam dan tidak berfikir yang macam-macam lagi. Sebab dalam berhubungan dengan pasangan walaupun belum menikah haruslah Redamancy dengan tetap mengedepankan agama dan akhlak yang baik. Dan itu telah diungkapkan oleh Irine berratus-ratus kali. Irine selalu berkata bahwa tindakan mencintai seseorang yang mencintai akan kembali; cinta dibalas dengan utuh. Dan berfikir selalu indah dan sehat. Saat inilah perasaan yang terselubung kecurigaan sirna dari fikirannya.

karya Asli cerpenku yang berjudul EUNOIA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun