Mohon tunggu...
Zulkarnain El-Madury
Zulkarnain El-Madury Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menganut Theologi Anti Paganisme/Syirik.\r\nTauhid adalah pahamku\r\nSyariat adalah hukumku\r\nAllah adalah Tuhanku\r\nMuhammad adalah Metode (manhaj)hidupku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Valentine Day, Hari Naas Kaum ABG

13 Februari 2011   08:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:38 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Trans nasional, Valentine Day telah mengakar di mata Abg dan remaja, menjadi sebuah kewajiban yang tak dapat di ingkari. Valentine Day yang didefinisikan sebagai Hari kasih sayang, menambatkan dan menyematkan cinta kasih antar remaja, adalah hari yang ditunggu tunggu oleh kalangan remaja. Bukan itu saja, baik kaum lajang atau duda dan mereka yang sudah berkeluarga turut mengagungkan “hari bunuhdiri” itu, sebagai obyek memasarkan kasih sayang model Valentino. Esensinya valentin adalah menjadi takdir remaja untuk mengulang sejarah valentin dengan cara yang berbeda, seolah sebuah hari yang wajib dilaksanakan oleh masyarakat timur yang tidak tahu secara pasti sejarah Valentino.

Sebab Hari Kasih sayang model Valentine, itu memang pengorbanan cinta yang salah kaprah, sehingga begitu masuk malam valentine, banyak hotel dan motel di booking oleh para hajatan untuk bersama menghabiskan malam bersama pasangannya. Yang tragis, seperti di jakarta misalnya atau dikota kota besar di Indonesia, hotel motel, menjadi bagian terpenting, menyediakan kamar kamar khusus melepaskan rindu dan ikatan kasih sayang yang dibina secara illegal olah pecandunya, juga menjadi kesempatan bagi mereka yang menyandang predikat duda dan berkeluarga, memangsa kaum Abg dalam sebuah kelengangan malam.

Hotel motel murahan di jakarta biasanya habis dibooking kalangan muda dan tua, terpadu dalam senandung maksiat yang menggairahkan cewek cewek berusia hijau ranum. Tentu petaka bagi kaum muda kita yang tidak memahami hakikat valentine yang memang hidupnya berakhir tragis. Seluruh tempat mangkal seperti monas,ancol, TMI, taman taman bunga dan tanah tanah lambang yang terlindung, seperti daerah remang remang, menjadi target kalangan mereka yang ingin mengadu desah nafas bersama teman kencannya.

Esensi valentin sebenarnya adalah pembangkangan terhadap akal sehat dalam melatih diri menjadi orang baik, sebaliknya terjerumus dan memasung diri dalam kepalsuan cinta yang menutup mata dan akal sehat. Hakikat Valentine yang seperti inilah menjadi budaya yang digandrungi oleh kaum selebritis kampungan. Katakanlah “ mereka menanti hari Valentine Day adalah selebritis kampung” yang menjajakan cinta dengan menjual harga diri.

Padahal secara etika budaya timur, dalam konsep sejarah Valentine itu tak ada kebaikan sama sekali melainkan cermin buram dari kehidupan seorang Valentine. Tidak pasti kapan merebaknya kecendrungan kaum valentine di Indonesia dalam memperingati hari Valentine, yang jelas telah merusak dan meracunai anak anak abgmenjadi wanita yang paling dirugikan. Karena pada umumnya mereka yang lemah itu menjadi impian setiap pria yang kecanduan sekdalam memeriahkan hari valentin.

Kebiasan buruk remaja kita adalah berobsesi menjadi valentine valentine baru yang rela berkorban dan mengorbankan diri demi sebuah cinta. Ajaran timur yang mengutamakan etika bergaul ditinggal begitu saja dengan serta merta dan menjadi kaum liar yang tak pernah mengenal susila pergaulan agama. Demikian buramnya valentino, masih saja diekpos sebagai konsep cinta anak anak muda negeri ini . Hikmah apa yang bisa didapatkan dari hari valentine, tentulah hanya kebodohan kaum remaja atau abg, guna bersama hidup dalam kesegsaraan cinta model valentine day. Trans happy days nasional, macam valentine day ini bukan pengikat cinta sejati melainkan menjadi ajang merusak generasi muda bangsa, Tentunya tak terlepas dari skenario besar kaum fudamentalis Freemason yang berusaha mengarahkan bangsa bangsa didunia menjadi bangsa yang miskin akhlaq dan bebas melakukan apa saja. Memperihatinkan sekali !!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun