Dengan Bijak: Mengaplikasikan Piaget dalam Pendidikan
Jean Piaget, seorang psikolog asal Swiss, dikenal sebagai salah satu tokoh utama dalam psikologi perkembangan. Teorinya tentang perkembangan kognitif anak telah memberikan fondasi penting bagi dunia pendidikan. Menurut Piaget, proses belajar dan perkembangan anak dibagi menjadi empat tahap utama: sensorimotor (0--2 tahun), praoperasional (2--7 tahun), operasional konkret (7--11 tahun), dan operasional formal (11 tahun ke atas). Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana teori Piaget dapat diterapkan dengan bijak dalam pendidikan.
Pemahaman Dasar Teori Piaget
Piaget berpendapat bahwa perkembangan kognitif anak terjadi melalui interaksi aktif dengan lingkungan. Anak tidak hanya menyerap informasi secara pasif, tetapi juga mengonstruksi pengetahuan melalui pengalaman dan eksplorasi. Piaget mengemukakan dua konsep utama dalam proses ini: asimilasi dan akomodasi.
1. Asimilasi adalah proses di mana anak memasukkan pengalaman baru ke dalam skema yang sudah ada. Misalnya, seorang anak yang tahu bahwa anjing adalah binatang berkaki empat mungkin menganggap kucing sebagai "anjing" karena kesamaan bentuk fisiknya.
2. Akomodasi adalah proses di mana anak memodifikasi skema yang ada untuk menyesuaikan dengan pengalaman baru. Dalam kasus tadi, anak akhirnya memahami bahwa kucing dan anjing adalah dua jenis binatang yang berbeda.Â
Dari konsep ini, terlihat bahwa pendidikan harus dirancang untuk mendorong anak belajar secara aktif dan memberikan pengalaman yang mendukung perkembangan kognitif mereka.
Mengaplikasikan Teori Piaget dalam Pendidikan
Agar penerapan teori Piaget dalam pendidikan efektif, penting bagi pendidik untuk memahami kebutuhan perkembangan anak di setiap tahap. Berikut adalah beberapa langkah konkret yang dapat diambil:
1. Tahap Sensorimotor (0--2 Tahun)
Pada tahap ini, anak belajar melalui pancaindra dan gerakan fisik. Pendidikan pada tahap ini lebih bersifat stimulasi daripada pengajaran formal.