Dan tawanya tulus
tak pernah berharap di luar dirinya
Â
Barangkali, ia lupa seberapa lama di genangan air
depan rumahnya
berlari membasuh kaki dari lumpur comberan
ia suka baunya
Â
sekali lagi, ia dekati comberan
isinya diaduk sambil tertawa
tak peduli seberapa kotor
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!