Desember,
Kuluruhkan segala ingin,
Melangkah di tanah yang asing,
Tanpa sukma, kusimpan jiwaku disuatu tempat yang dingin.
Â
Hingga kau menemukannya, dan membawanya kembali.
Bangunkan jiwaku
Kau panggil namaku dan selamatkan aku dari kegelapan.
Barangkali kematian tak lagi asing bagiku, karena aku kerap menusuk dadaku sendiri dengan sunyi paling belati.
Â
Tapi bagaimana kau bisa melihat kedalam mataku, seperti pintu terbuka
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!