Karanganyar (10/8) - Program KKN (kuliah Kerja Nyata) adalah salah satu program wajib dari Universitas di Indonesia. Kuliah Kerja Nyata (KKN) sendiri adalah sebuah kegiatan dimana mahasiswa dituntut kembali kepada masyarakat, untuk menerapkan dan mengamalkan disiplin ilmu yang telah ditempuh selama bangku perkuliahan dengan membawa harapan memberikan kemajuan dan perubahan kepada desa yang dituju.Â
Namun, salah satu imbas dari pandemi Covid-19 yang melanda seluruh belahan dunia memaksa agar semua sektor untuk memutar otak untuk tetap bisa bertahan melewati pandemi ini. Salah satu sektor yang dipaksa bertahan adalah sektor pendidikan.Â
Dalam hal ini, Universitas Diponegoro menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah yang mewajibkan seluruh sektor pendidikan menyelenggarakan pembelajaran dengan sistem dalam jaringan (daring) oleh karena hal itulah program KKN Tim II Undip berubah menjadi program KKN pulang kampung.Â
Dimana, mahasiswa menjalankan program KKN kembali ke wilayah domisili masing-masing mahasiswa. Seperti halnya, mahasiswi Universitas Diponegoro Fakultas Ilmu Budaya prodi Sastra Inggris 2018, Aulia Rizka Al Majid yang menjalankan program KKN di wilayah domisilinya, Desa Gedongan, Colomadu, Karanganyar.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, salah satu sektor yang terdampak oleh pandemi adalah sektor pendidikan. Karakter virus yang dengan cepat menyebar memaksa untuk para pelajar belajar dari rumah masing-masing menggunakan sistem online. Hal ini menimbulkan dampak lainnya terhadap penyampaian serta pemahaman materi kepada siswa.Â
Bahasa Inggris sendiri adalah bahasa asing yang menjadi bahasa intersional dan termasuk dalam kurikulum wajib di jenjang sekolah. Beberapa anak-anak sedikit mengalami kesulitan dalam pembelajaran, baik dalam memahami dan menghafal vocabulary atau kosakata.Â
Dalam hal ini program kerja KKN Aulia hadir untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan menggunakan kartu kuartet sebagai model pembelajaran vocabulary. Hal ini dirasa oleh Aulia menjadi sebuah alternatif yang baik untuk menambah kosa kata baru pada anak-anak.Â
Selain itu, pembelajaran penambahan kosa kata dengan menggunakan media kartu kuartet dinilai oleh Aulia dapat meningkatkan minat belajar anak-anak dikarenakan dengan adanya media kartu kuartet anak-anak dapat bermain sambal belajar dan bertemu dengan teman sebayanya namun tetap dalam kelompok kecil.
Sasaran program kerja kartu kuartet sebagai media pembelajaran penambahan kosa kata ini adalah anak-anak setingkat taman kanak-kanak di Desa Gedongan, Colomadu, Karanganyar. Tidak hanya itu, media pembelajaran penambahan kosa kata melalui kartu kuartet juga memberikan terobosan baru dalam hal pembelajaran yang asik dan menyenangkan. Program kerja KKN ini berlangsung pada Hari Kamis, 29 Juli 2021 yang bertempat di salah satu rumah warga Desa Gedongan. Tak hanya kartu kuartet sebagai media pembelajaran, Aulia juga memberikan pengajaran dan buku latihan atau activity book untuk meningkatkan pemahaman anak-anak mengenai beberapa materi.
Beberapa anak-anak setingkat sekolah menengah juga mengalami kesulitan dalam memahami materi mata pelajaran Bahasa Inggris, yaitu tata bahasa atau grammar dan dalam listening. Maka, untuk membantu mereka memahami materi, Aulia membuka kelas online untuk diskusi dan latihan dua materi tersebut. Dengan media Microsoft teams, Aulia melakukan sesi kelas pada Hari Minggu, 18 Juli 2021 dengan sistem dibagi menjadi dua sesi.Â
Sesi pertama pembelajaran grammar dan sesi kedua adalah sesi latihan listening yang menggunakan beberapa pecakapan dan lagu sebagai bahan materi, sesi dimulai dari jam 09.00 hingga jam 14.00.Â
Sesi grammar dimulai dengan menyampaikan materi lalu dilanjutkan dengan latihan singkat, sementara sesi listening Aulia meminta kepada peserta kelas untuk mengidentifikasi lirik dari lagu dari grup New Hope Club- You Know Me Too Well dan menceritakan secara kasar arti dari lagu tersebut, serta menuliskan beberapa lirik yang mereka dengarkan tanpa bantuan sistem pencari otomatis di internet.
Aulia sendiri berharap, dengan adanya program kerja KKN tersebut anak-anak dan peserta kelas menjadi terbantu dalam memahami materi dan mengingat dengan cara yang mudah dan menyenangkan. Hal lain yang diharapkan oleh Aulia adalah materi dan media pembelajaran baru yang diperkenalkannya menjadi bermanfaat dan menjadi terobosan baru untuk model pembelajaran Bahasa Inggris kedepannya.
Penulis: Aulia Rizka Al Majid
DPL: Bp. Muhyidin, S.Ag, M.Ag, MH
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI