Mohon tunggu...
aya prameswari
aya prameswari Mohon Tunggu... -

an ordinary girl with so many extraordinary dreams and still learning and trying to reach that dreams by extraordinary ways.. i'm just me,, but i proud to be me.. that's all, keep shining ^^

Selanjutnya

Tutup

Money

Swasembada Sapi 2014

7 Oktober 2011   11:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:14 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah baru-baru ini mencanangkan rencana swasembada daging sapi pada 2014. Rencana ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencukupi kebutuhan daging sapi masyarakat Indonesia. Melalui sejumlah program, penyediaan daging sapi dari dalam negeri diproyeksikan akan meningkat dari 67 persern pada 2010 menjadi 90 persen pada 2014 ((Kompas.com)

Untuk dapat menjalankan rencana ini dan mencapai tujuan yang diharapkan, tentu saja pemerintah harus benar-benar mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, seperti misalnya tempat ternak, kemampuan para peternak untuk membeli bibit sapi dan pakan ternaknya, serta tentu saja pengadaan pakan ternak lokal. Selama ini usaha perternakan kita masih terganjal dengan masalah bibit dan pakan, yang biasanya harus secara terpaksa diimpor dari luar. Harganya yang kemudian melambung tinggi membuat para petani tidak dapat menjangkaunya.

Untuk masalah tempat ternak, agaknya kita tidak perlu terlalu khawatir, karena negara kita masih memiliki jutaan hektar lahan yang berpotensi tetapi masih belum dimanfaatkan. Pemerintah dapat menggenjot pemanfaatan lahan potensial itu untuk menjadi tempat beternak. Hal ini tentu saja akan memberikan multiplier effect kepada daerah dan masyarakat yang ada di sekitarnya, karena dengan memanfaatkan lahan potensial sebagai tempat ternak, masyarakat akan dapat memperoleh pekerjaan atau sekedar aktivitas usaha yang dapat menambah pendapatan dan meningkatkan taraf hidup mereka.

Demikian multiplier effect tersebut berputar, sehingga secara tidak langsung dengan adanya program ini pemerintah dapat menambah lapangan pekerjaan baru (mengajak masyarakat untuk beternak), sekaligus juga meningkatkan kapasitas produksi ternak para pengusaha ternak yang sudah terlebih dulu ada. Dengan usaha yang mereka tekuni ini, pendapatan mereka bertambah, PDB negara meningkat, penerimaan dari pajak pendapatan pun sangat dimungkinkan akan meningkat.

Kemudian jika kita mengaitkan dengan terpilihnya rendang sebagai makanan yang ternikmat nomor 1 di dunia, maka agaknya dengan adanya swasembada sapi ini kita dapat dengan lebih gencar mempromosikan rendang ke seantero dunia. Bahkan, bukan tidak mungkin kita kelak akan dapat mengekspor rendang itu. Who knows, kan?

Akan tetapi, ketika kita mengusahakan swasembada, yang artinya kita mencukupi sendiri kebutuhan daging dalam negeri kita, kita juga harus selalu mengatur dan memantau kapasitas produksi kita, jangan sampai melebihi batas permintaan. Kita tahu bahwa menurut hukum ekonomi, semakin tinggi supply suatu barang, maka jika tidak diimbangi dengan permintaan yang tinggi pula, akan menyebabkan harga barang itu turun. Permintaan daging sapi lokal selama ini memang cenderung selalu meningkat, terutama mendekati Ramadan dan Idul Fitri, sementara supply nya kurang sehingga harganya melonjak naik. Akan tetapi kita tetap harus waspada dalam mengantisipasi perubahan tren mengonsumsi daging sapi di kalangan masyarakat.

Bagi masyarakat yang sudah mulai peduli dengan kesehatan mereka, mungkin akan terdapat kecenderungan untuk mengurangi konsumsi daging-dagingan (termasuk daging sapi) secara bertahap. Padahal biasanya, orang yang dapat mengonsumsi daging sapi dengan relatif sering adalah orang yang mampu secara ekonomi. Bagaimana jika orang ini kemudian memutuskan untuk mengurangi atau bahkan berhenti mengonsumsi daging sapi? Permintaan akan turun, sementara supply tetap atau bahkan naik, menyebabkan harga daging sapi terancam turun. Jika sudah begini, makan sudah dipastikan para peternak sapilah yang akan terkena dampaknya.

Oleh karena itu, segala aspek harus kita perhatikan betul-betul dalam menyambut, mengusahakan, dan mengantisipasi segala macam kemungkinan yang terkait dengan swasembada daging sapi ini. Tentunya pemerintah telah memiliki pertimbangan dan serangkaian rencana tertentu terkait dengan rencana ini. Dan kita berharap semoga program dan rencana pemerintah ini dapat berjalan dengan lncar dan membawa dampak positif yang signifikan, seperti yang diharapkan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun