Proxemico mengacu pada penggunaan ruang sebagai ekspresi spesifik dari kultur, ruang yang dimasud adalah lingkungan. Hall mengemukakan bahwa ada tiga jenis ruang berdasarkan norma dan espektasi yang berbeda-beda, yaitu;Â
Informal Space/Personal Space,yakni ruang yang disekitar kitaÂ
Fixed-feature Space, yakni ruang besar yang sulit dipindahkan seperti rumah, kantorÂ
-
Semifixed-feature Space, yakni barang-barang yang dapat dipindahkan didalam Fixed-feature Space
Aspek terpentingnya ada pada personal space. Dimana menurutnya preferensi ruang seseorang ditentukan oleh delapan faktor terkait yang dapat ditemukan di setiap kultur, yakni: Jenis kelamin, sudut pandang, posisi badan, sentuhan, frekuensi, persepsi, bau dan volume suara dalam interkasi.Â
Kemudian dalam analisisnya mengenai chronemic atau waktu di temukanlah; formal time(mencakup susunan dan siklus), informal time(lebih longgar dalam kultur) dan technical time(dengan keterangan yang lebih spesifik seperti menit, detik).Â
Contoh; Seorang wanita berusia tiga puluhan berprofesi sebagai guru matematika di sebuah sekolah menengah pertama. Ketika berada disekolah dia memposisikan dirinya sebagai guru matematika yang tegas dengan mimik wajah yang serius.Â
Sikapnya yang seperti itu adalah bentuk dari bagaimana procemic dan chronemic mempengaruhi image dalam komunikasi non verbal dirinya. Sikapnya seperti itu karena dia dalam fixed-feature space dan formal time.Â
Di sore hari sang wanita menyisikan waktunya untuk mengajar ngaji. Kerena di tempat mengaji bukan lagi formal time, ia bersikap lembut dan ramah kepada semua anak didik tempatnya mengaji. Karena menurutnya tempat mengaji adalah waktu yang informal.Â
Namun ketika ia pulang ke rumah dan beranjak ke kamar iapun memasuki informal/personal space miliknya. Ketika sendirian dia akan sangat bebas dan tak ada batasan akan tingkah laku dan persepsi. Namun ketika ada orang lain yang memasuki personal space tersebut, seperti ketika ia bersama suaminya.Â
Ia akan berlagak lebih lembut dan manja dikarenakan pengaruh delapan faktor terkait yang dapat ditemukan di setiap kultur, yakni: Jenis kelamin, sudut pandang, posisi badan, sentuhan, frekuensi, persepsi, bau dan volume suara dalam interkasi.Â