Banyak alasan mengapa sepasang kekasih mengakhiri hubungan mereka, salah satunya karena gangguan ketidakpuasan dalam hubungan. Â Entah mungkin LDR, Â kurangnya komunikasi, Perselingkuhan sampai Toxic relationship.Â
Menurut Duck (1985) Memburuknya Suatu hubungan antar pribadi akan melewati sejumlah tahapan. Setiap kali melewati batas tersebut merupakan penggantian kualitas suatu hubungan. Â Asumsinya bertumpu pada rusaknya suatu hubungan melibatkan keputusan-keputusan yang kompleks dan hubungan antar pribadi membuat keputusan tersebut menjadi sulit dan tidak linear. Dengan kata lain keputusan untuk menghentikan suatu hubungan terjadi secara sporadis, Â ambivalen dalam suatu periode tertentu. Seseorang mungkin akan terombang-ambing antara usaha untuk memperbaiki hubungan atau untuk berpisah.
Berikut ini adalah 4 fase yang akan kamu alami ketika putus dari Kekasihmu, Â atau bisa disebut dengan fase-fase disolusi hubungan dengan gangguan ketidakpuasan dengan hubungan.Â
Fase Intra Psychic
"Saya tidak bisa begini terus menerus"
Dalam Fase ini orang akan memusatkan perhatian pada partnernya dan menilai bahwa ada ketidakpuasan dalam hubungan mereka. Â Di Fase ini seringkali pasangan merasa "Saya tidak bisa terus-terusan seperti ini". Kemudian pasangan akan menilai pantas tidaknya peran yang ditampilkan oleh pasangan mereka. Pasanganpun mulai melukiskan dan mengevaluasi aspek-aspek negatif jika tetap tinggal dalam hubungan. Â
Setelahnya pihak yang merasa tidak puas dalam hubungan akan mempertimbangkan resiko yang ia terima jika meninggalkan hubungan tersebut.  Setelah pihak yang merasa tidak puas itu menilai aspek-aspek positif yang ada dalam hubungan mereka tentunya mereka akan terjebak dalam dilema.  Sesungguhnya yang mereka rasakan adalah bentuk perguncangan  batin mereka sendiri.
Fase Dyadic
"Saya memilih untuk menarik diri"