Mohon tunggu...
Yusuf Baktihar
Yusuf Baktihar Mohon Tunggu... Guru - Early Childhood Educator

parenting tips, dunia anak dan cerita orang-orang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Private, Pahlawan Tanpa Tanda Tangan

8 Agustus 2020   23:13 Diperbarui: 8 Agustus 2020   23:06 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jika disebutkan kata "Guru", maka yang terbesit dalam benak adalah kata-kata yang sempurna seperti ; mulia, tulus, ikhlas, rajin, bertangung jawab, figur dll. 

Seketika semua orang melupakan bahwa guru juga adalah bagian dari manusia yang notabene tercipta sebagai makhluk yang berpotensi berbuat salah. Tapi aku tidak sedang ingin membahas kesalahan guru. Aku akan berbagi cerita tentang perubahan profesiku yang sebelumnya guru tulus menjadi guru fulus.

Aku adalah guru private amatir. Baru coba-coba bisnis sesuai bidang. Les berbayar dengan perhitungan tenaga, ongkos dan jarak tempuh. Harga bayaran berfariasi menyesuaikan materi dan lokasi. 

Target dari orangtua biasanya sesuai dengan kebutuhan anak. Kerja keraslah aku dengan tanpa janji. Agar orang tua tidak berharap lebih dan aku tidak sombong. Sebab kesuksesan seorang murid itu ada keterlibatan banyak aspek.

Setelah selesai negosiasi harga, barulah aku eksekusi. Cari uang dari mengajar bukan berarti matre. Aku hanya butuh suntikan dana untuk membeli keperluan mengajar, atau untuk penghasilan. Bukan ranah tulus dan tidak tulus. Negosiasi harga adalah hubungan antara guru dan orangtua. Sedangkan bab ketulusan, antara guru dan siswa.

Lalu bagaimana agar tetap tulus sambil cari fulus?

Aku bedakan antara bisnis dan kemanusiaan. Aku mengajar anak yatim gratis. Aku juga membuka kesempatan kepada siapapun dari kalangan ekonomi mepet untuk belajar tanpa biaya. Tapi bagi mereka yang mampu, aku masukkan mereka ke golongan bisnis. Les berbayar yang hanya akan terjadi kegiatan belajar mengajar apabila disepakati antara aku dan orangtuanya.

Sambil mencari tulus dan fulus, aku berdoa agar menjadi orang yang kaya ilmu dan kaya harta. Agar bisa menggeratiskan proses belajar denganku secara menyeluruh. Untuk sementara, biarkanlah aku menjadi guru fulus yang belum terlalu tulus.

Yusuf Baktihar, Trainer Tumbuh Kembang Bayi, Guru Les, Konten kreator Ayah Ngemong Youtube Channel

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun