Mohon tunggu...
Nurhajati Husen
Nurhajati Husen Mohon Tunggu... -

Apoteker !

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi Merenung!

12 Maret 2015   21:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:45 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_402413" align="aligncenter" width="580" caption="Ilustrasi/Kompasiana (kfk.kompas.com)"][/caption]

Apa yang tertinggal bersama jejak terseret di belakang punggungku?

kenangan yang menguras kantung air mataku!

Apa yang kucari di depan dengan terus melangkah meski keraguan melingkupiku?

Apa pun itu! Aku hanya tak mau terpaku di satu titik...

harapan! dialah penunjuk jalanku

Entitas tertinggi?

ya! Dia ada di sini dalam jiwaku, menggiring kenekatanku

Suatu hari aku akan bertemu lagi denganmu kisah lampau

tapi kupastikan aku akan tersenyum padamu

karena kau bagian di mana aku ditempa dan belajar!

Hidup membawa kita pada tragedi drama yang terkadang hampir menghentikan napas...

Tapi kukira begitulah konsekuensi untuk denyutan jantung yang masih berdetak

dan wanita ternama berkata: habis gelap terbitlah terang!

aku meyakini itu!

_Tajem, 13/3/2015_

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun