Mohon tunggu...
Nurhajati Husen
Nurhajati Husen Mohon Tunggu... -

Apoteker !

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Sindrom Metabolik, Pemicu Diabetes!

5 Februari 2015   10:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:48 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_395102" align="aligncenter" width="600" caption="Ilustrasi/Kompas.com"][/caption]

Kasus Diabetes mellitus di Indonesia merupakan salah satu yang tertinggi, Depkes memperkirakan bahwa pada 203o, jumlah penderita aka n mencapai  21.3 juta orang! jumlah fantasis, jika ini Australia maka bisa dikatakan seluruh warga negara kita adalah diabetesi pada tahun tersebut. Dalam pengamatan sekilas terhadap pasien-pasien yang sering melakukan cek di Apotek, mayoritas penderita kelebihan kadar gula dalam darahnya ini sulit mencapai kadar yang diharapkan bahkan meskipun sudah mendapat terapi Insulin.

Saya tidak ingin membicarakan soal diabetes karena sudah banyak sumber yang membahasnya secara mendetail jika dibaca secara kolektif. Tetapi ada satu hal yang menurut saya tidak terlalu banyak disorot terutama di Indonesia, sebagai negara yang diproyeksi akan memiliki sekian puluh juta penderita, yaitu sindrom metabolisme. Kunci terjadinya diabetes!

Banyak orang yang paham bahwa diabetes adalah peningkatan kadar gula darah yang tinggi dalam darah, kebanyakan dari pasien yang datang ke Apotek mengeluhkan bahwa mereka sudah sangat membatasi asupan karbohidrat dalam bentuk nasi dan makanan manis lainnya dalam diet bahkan mengkonsumsi nasi merah, tetapi ternyata sulit sekali untuk mengontrol kadar gula darahnya. Kenapa begitu? Kebanyakan diabetesi mengontrol hanya asupan gula, tetapi tidak dengan asupan mikronutrien lainnya (Karbohidrat, lemak dan protein). Harus digaris bawahi bahwa peningkatan gula darah pada diabetes adalah akibat, penyebabnya adalah kegagalan penyeimbangan regulasi energi mencakup ketiga makronutrien tersebut. Sehingga menangani gula darah adalah omong kosong jika ketiga makronutrien dan regulasi energi tidak dilibatkan dalam manajemen kontrol Diabetes.

Apa itu sindrom metabolisme?

Sindrom metabolisme adalah sekelompok kondisi yaitu : peningkatan tekanan darah, peningkatan gula darah, dan kelebihan penumpukan lemak sekitar pinggang/ perut, serta kadar koleterol darah abnormal yang terjadi secara bersamaan. Sindrom ini tidak hanya meningkatkan risiko terjadinya diabetes tetapi juga penyakit jantung dan stroke.

Memiliki salah satu atau salah dua dari kondisi ini tidak berarti seseorang mengalami sindrom metabolisme. Tetapi memiliki salah satu dari kondisi tersebut meningkatkan risiko tejadinya penyakit serius yang disebut sebelumnya, dan semakin banyak  kondisi yang dimiliki maka makin besar pula risiko berkembangnya diabetes, stroke dan penyakit jantung.

Kebanyakan dari mereka yang datang ke Apotek dan melakukan cek , memiliki kecenderungan mengalami sindrom metabolisme, yaitu memiliki satu sampai tiga dari kondisi yang terkelompokkan sebagai sindrom metabolisme. Yang paling sering adalah abnormalitas gula darah dan kolesterol dan atau Tensi.

Sebenarnya, dengan banyak kampanye tentang diabetes diberbagai media, banyak yang kemudian lebih konsern terhadap penyakit ini,sayangnya pengetahuan yang tidak cukup dan sosialisasi yang sering tidak lengkap menjadikan langkah mandiri "no expert consultation" ini justr menjadi blunder. Kontradiksi dengan efek yang diharapkan.

Saya sering mendapatkan pasien yang saking ketakutan dengan diabetes mengingat ia memiliki riwayat keluarga diabetes, maka melakukan diet super ketat terhadap karbohidrat. Dan Iya, gula darahnyanya memang sangat rendah, kerendahan malahan. Mereka seringkali merasa puas dengan hal itu meskipun heran kenapa mengalami gejala gejala yang umum terjadi pada orang dengan gula darah tinggi, paling sering adalah gringgigan (Kesemutan). Biasanya saya merekomendasikan untuk melakukan pengecekan kolesterol, dan seringkali prediksi tidak meleset. Gula darahnya rendah, tetapi kolesterolnya abnormal!

Ada hal yang seringkali luput diperhatikan. Gula darah dan kolesterol adalah dua bahan bakar utama penghasil energi. Jika kadar gula darah kita rendah, maka tubuh akan memecah simpanan lemak menjadi kolesterol dan gliserol yang kemudian diubah kembali menjadi glukosa. Jadi ketika seseorang membatasi asupan karbohidratnya secara berlebihan, maka yang terjadi adalah pemecahan kolesterol. Inilah mengapa jika kadar gula darah rendah maka kolesterol meningkat, karena tubuh butuh memproduksi energi yang dibutuhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun