Perempuan itu datang dari balik kabut
Cahaya-cahaya sedikit temaram
Tak bisa menyembunyikan wajahnya
yang terlalu malam
"Ajari aku membuat puisi."
Suaranya seperti datang dari tempat yang jauh
Aku ingin rindu. Rindu serindu-rindunya
Lalu ia mengeluarkan isi kepalanya
Terlihat banyak pisau
Ada bercak kering di hatinya
Seperti luka nganga yang sangat lamaÂ
Apa yang harus aku katakan?
Kata-kataku pun sudah terlalu lama kemarau
Hujan enggan datang
Sekadar embun pun cepat sekali menghilang
Aku tak bisa, kataku akhirnyaÂ
Perempuan itu kecewaÂ
Begini saja, bagaimana kalau kita
membuat puisi bersama
Secara perlahan kau menghapus jejak ngilu
Dan aku berusaha memupuk rasa rindu
Kau tersenyum, setujuÂ
Tiba-tiba saja cuaca mendung
Kurasa tak lama lagi akan turun hujanÂ
***
Lebakwana, Januari 2025
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H