Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Melihat Tetanggaku yang Membuat Bahasa

22 Juli 2024   16:15 Diperbarui: 22 Juli 2024   16:20 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Melihat Tetanggaku yang Membuat Bahasa. Percakapan retak. Gambar oleh CDD20/Pixabay 

Setelah sering berpindah rumah aku
mencatat banyak bahasa dari para tetanggaku
Aku selalu menemui kalimat-kalimat yang mirip
Dari ungkapan yang selalu ingin tahu,
tak peduli, bikin ribut dengan alasan
yang sepele, iri, atau bahasa-bahasa baik
dari orang-orang yang baik

Ada juga yang bisu
Bisu dalam arti hanya sibuk dengan diri
sendiri
Tak berucap, tak pernah menyapa,
Tak mau kenal dengan tetangga
Tak apa, mungkin kalau dia nanti mati
ia akan menguburkan dirinya sendiri

Di media sosial lain lagi ceritanya
Tetangga jauh terasa dekat
Grup percakapan dengan anggota
beraneka sifat
: Yang lucu, yang mengacau, yang
mengintip, yang tak berkomentar apa-apa

Yang datang yang menghilang

Dan beranda lain di lini masa
Ada terlihat wajah,
ada gambar berbentuk entah
Kadang nama sebenarnya,
tak jarang dengan sebutan liar,
jalang dan menantang
Si pendiam mudah menghamburkan
kata-kata menghujam
Terlihat bijak, padahal sedang mengasah
lidah untuk membelah puak-puak
Menjadi pengikut tanpa pikir
Buat batas-batas
: Aku di sini, kau berpihak kepada siapa

Kalimat-kalimat bebal asal viral

Baru, nyeleneh, atau bahkan lucu
Dari tak tahu jadi mengerti
Yang mengerti pun bingung
tak tahu ke mana harus menyiasati hati
Bisa sejuk laksana embun pagi
Kadang membakar lebih daripada api

Tetangga-tetangga datang silih-berganti
Bahasa-bahasa tumbuh tiada henti

***

Lebakwana, Juli 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun