Bicara Iduladha tentu kita akan mengulang-ulang kisah, bagaimana dahulu Nabi Ibrahim mengurbankan putra tercinta, Nabi Ismail, atas perintah Allah SWT. Semuanya itu kini kita implementasikan dengan cara menyembelih hewan kurban: sapi, kambing/ domba, kerbau. Itu juga sebagai perwujudan rasa syukur kita atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.
Selain itu, tanpa disadari, timbul rasa kebersamaan sesama warga. Rasa ingin berbagi dan saling tolong-menolong. Bagaimana nanti daging-daging hewan kurban dibagikan kepada seluruh warga sekitarnya.
Kebersamaan lain yang timbul adalah dalam prosesi pemotongan hewan kurban dan pendistribusiannya. Semua merasa ikut terlibat. Dari ibu-ibu, bapak-bapak, remaja masjid, bahkan anak-anak ikut membantu.
Seturut itu, suasana pemotongan hewan kurban juga menjadi pusat kumpul para warga. Kita seperti melihat orang-orang "baru", yang selama ini tak pernah kelihatan. Mungkin karena kesibukan masing-masing.
Kegembiraan anak-anak melihat sekumpulan kambing, sapi. Ibu-ibu yang selama ini disibukkan urusan dapur, keluar melihat keramaian itu.
Di tempat saya tinggal, Perumahan Lebak Indah Griya Asri, Kramatwatu, Serang, pemotongan hewan kurban dipusatkan di halaman samping Masjid Al-Munawir. Tahun ini ada 3 ekor sapi dan 23 ekor kambing. Sedang panitianya diketuai Bapak Hilmi.
Selama proses pemotongan relatif lancar, walaupun ada sedikit "kegaduhan". Seekor sapi mengamuk saat akan dibawa ke tempat pemotongan, dan lari keluar area pemotongan. Untunglah dapat diatasi. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terpaksa Panitia memotongnya di tepi jalan.
Sesudah Asar daging-daging kurban sudah selesai dibagikan kepada warga.
***
Lebakwana, Juni 2024 (Dzulhijjah 1445 H)
         Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI