Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dan Kau adalah Hujan

25 Mei 2024   07:54 Diperbarui: 25 Mei 2024   07:54 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tentang seorang yang kehilangan. Foto oleh vydumka/ Pixabay


Dan kau adalah hujan
Menyirami sepetak mimpiku yang rekah
Yang dulu sempat kusemai
Tapi gagal berkecambah
Lalu kau datang
Tanpa rencana
Tak ingin pula balas pinta
Keinginan-keinginan pun tumbuh
Rimbun
Berbunga
Berputik
Menjadi buah harapan
Dan saat siap dipetik
Kau menghilang

***

Lebakwana, Mei 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Seribu Laut

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun