Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Acuh Pun Bergeming

14 Januari 2024   05:35 Diperbarui: 14 Januari 2024   06:06 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang menulis. Gambar oleh Voltamax/ Pixabay

Perlukah dalam menulis kita memperhatikan kaidah-kaidah berbahasa?

Sebaiknya, iya. Terlebih bila kita sering menggeluti dunia tulis-menulis. Bahasa tulis berbeda dengan bahasa lisan. Dalam bahasa lisan mungkin kita bisa mengabaikan kaidah-kaidah berbahasa. Yang penting pesannya sampai.

Namun, berbeda dengan bahasa tulis. Ia bukan sekadar pesannya yang sampai, tapi harus juga memperhatikan tanda-tanda baca dan kaidah-kaidah berbahasa yang lain. Perbedaan tanda baca saja dapat mengubah arti.

Contoh.
1. Budi, adik, Ayah, pergi ke Jakarta.
2. Budi, adik Ayah, pergi ke Jakarta
.

Dua kalimat di atas, dengan mengurangi satu tanda baca koma (,) langsung berubah arti. Kalimat pertama, ada tiga orang yang pergi ke Jakarta. Sedang kalimat kedua hanya satu orang yang pergi.

Selain itu, kita sering dalam menulis tanpa disadari (atau karena ketidakmengertian) kurang tepat dalam menempatkan sebuah kata.
Contohnya kata acuh, pun, dan bergeming.

Markilik -- mari kita kulik.

1. Acuh.

Acuh artinya peduli. Tapi ada sebagian penulis mengartikannya, tak peduli. Ini mungkin terpengaruh dengan bahasa percakapan, cuek. Cuek artinya memang tak peduli, tak acuh.

Contoh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun