Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Sejarak Kenangan

10 November 2023   05:59 Diperbarui: 20 November 2023   19:54 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Matahari terbenam terlihat dari Puncak Bukit Langkisau, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Jumat (15/5/2015). (KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO)

Masa lalu dan masa kini
Hanya sejarak kenangan
Aku pada masa dulu
Kau di saat yang lampau
Mungkin akan menjadi kita
Pada hari ini
Atau tidak menjadi siapa-siapa

Kau menyusuri jalanmu
Aku menjalani nasibku

Lalu kita seperti pendongeng
Yang melintasi zaman
Mengulang-ulang kisah
Kita sebagai tokohnya
Menjadi jagoan tanpa kalah
Dengan bumbu-bumbu sedikit basah

Padahal kalau orang lain yang bercerita
Kita digambarkan sebagai sosok pecundang
Takut sekadar menegakkan pandang
Tak akan dihitung
Tak masuk dalam bilangan
Saat nanti kita pulang

Ilustrasi. Foto oleh Glenn Marata | istockphoto
Ilustrasi. Foto oleh Glenn Marata | istockphoto

***

Lebakwana, November 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun