Tersebutlah seorang paman
Berusaha membersihkan jalan
Agar sang keponakan bisa melenggang
Tanpa hambatan
Mudah memasang baliho
Bergambar dirinya
Dengan jumlah beribu-ribu
Dengan janji yang akan ditunaikan
Nanti dulu
Demikianlah cerita
Tentang negeri yang dikerat sedemikian rupa
Hanya untuk memenuhi hasrat kuasa
Untuk anak
Menantu sekeluarga
Ada pula seorang begawan
Yang dulu mendukung
Tanpa mata
Mungkin euforia
Hingga lupa menggunakan isi kepala
Kini menyesal merasa tertipu
Di depan kamera
Menangis tersedu-sedu
Kenapa ada mahkamah
Menjadi milik keluarga
Layaknya begawan
Harus berbijak-bijak dengan kata
Mencatat dari pinggir-pinggir saja
Hingga dapat memandang
Dengan jernih
Ke tengah arena
***
Lebakwana, November 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H