Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

A Man Called Engkong

29 Oktober 2023   19:52 Diperbarui: 29 Oktober 2023   19:58 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tom Cruise. Beginilah kira-kira wajah Engkong Felix ketika muda. Sumber: Dailymail via Kompas.tv

Hal-hal yang ringan bisa menjadi bahan tulisannya. Dari percakapan di grup WA hingga merisak artikel para kompasianer.

Merisak Admin Kompasiana? Itu menu utama.

Sementara kompasianer lain "malu-malu manusia", Felix Tani langsung buka kulit tampak isi dalam merisak Admin. Batak 'kali dia. Walau artikelnya dibalut dengan humor tapi tetap saja menohok.

Bukan berangkat dari rasa benci, tapi itu gaya Felix untuk menunjukkan rasa cinta kepada Kompasiana. Ada hal-hal, menurut Felix, yang perlu dibenahi pada Kompasiana. Nanti dulu dihitung, apakah itu benar atau sekadar pelepasan kejengkelan. Tapi setidaknya ada perhatian dari seorang kompasianer. Dan itu yang membuat (salah satunya) dinamika di Kompasiana menjadi lebih bernyawa.

***

Aku bersyukur bisa mengenal Felix Tani. Aku belajar banyak darinya. Teringat nasihat emakku waktu kecil dulu. Lihat-lihat kalau mencari teman. Kamu berteman dengan pedagang minyak wangi kamu akan kecipratan wanginya. Berteman dengan Felix Tani, walaupun tidak kecipratan pintarnya, setidaknya orang tidak mencurigaiku mempunyai "DNA" agak bego.

Kami dalam satu grup WA Gang Sapi.

Aku dengan Felix sering berkelahi. Aku,  walau lebih muda takkan ewuh pakewuh menghadapinya (ingat, per hari ini Engkong Felix berumur 80 tahun. Aku 80 tahun kurang satu jam; masih muda aku). 

Pangkal pertengkaran biasanya sering dari hal-hal yang sepele. Bayangkan! Dua lansia ini (aku dan Felix) ribut hanya untuk menarik perhatian komentar dari anggota grup perempuan ayu, yang usianya seumuran dengan anak perempuan kami. Mudah-mudahan CIA tidak meretas grup WA kami.

Media sosial mengajari kami cara cerdas untuk bersembunyi tentang diri kita sebenarnya. Itu membuat kami lupa dengan umur. Soal pasangan kami di rumah pandailah kami bersiasat. Bukankah selama ini kebohongan kami tak pernah terendus. Hahaha!

Yang harus diwaspadai tentu anak perempuan kami. Mereka generasi milenial, yang tentu mereka lebih mengerti media sosial dibanding kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun