Jujurly aku tidak bisa berbahasa Inggris.
Lha, kenapa judulnya menggunakan bahasa Inggris? Halah, itu kan bisa plagiat dari judul-judul film. Ada film yang judulnya A Man Called Hero. Di Indonesia ada film A Man Called Ahok. Tinggal ganti kata belakangnya saja. Selesai.
Tapi siapa itu Engkong?
Dia kompasianer dengan nama akun Felix Tani (kalau kamu nggak tahu berarti kurang piknik di Blog Kompasiana). Engkong adalah nama sebutan untuk rasa kangen sekaligus menjengkelkan (aku tidak tahu mana yang lebih mendominasi).
Sebutan engkong sendiri pertama kali disematkan oleh Kompasianer Khrisna Pabichara. Tujuan Daeng Khrisna adalah untuk merisak Felix Tani yang sok tahu soal bahasa dan sastra.
Berkelahilah dua gajah bahasa itu.
Aku sebenarnya ingin nimbrung, tapi apa bukannya nanti aku hanya dicatat sebagai pelanduk yang terjepit di tengah? Itu pun kalau ada yang mencatat.
Felix Tani suka menulis masalah-masalah pertanian, sosial budaya (terkhusus) Batak, dan sesekali politik. Menulis fiksi ada juga. Baca saja serial Poltak (ini mungkin semacam alter ego dari Felix Tani).Â
Engkong Felix juga menulis puisi "pura-pura" (Felix menyebutnya, pseudo puisi). Puisinya bagus? Aku nggak mau bahas. Besar kepala nanti dia.
Tulisannya cerdas, disajikan dengan bahasa yang seperti main-main. Mengalir enak. Walaupun sesekali terselip istilah atau ungkapan yang membuat lidahku terkilir saat membacanya. Aku yang bukan "anak sekolahan" kadang agak lama mengunyah-ngunyah, agar isi kepalaku bisa mencernanya.